Hidayatullah.com–Geram dengan tindakan Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad yang memotong kewenangannya, pemimpin spiritual tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei memperingatkan pemimpin Iran itu dihadapan ratusan pengikutnya.
Pertikaian terakhir antara Khamenei dan Ahmadinejad menyangkut pencopotan menteri intelijen pekan lalu.
Sebagian pihak menuding Ahmadinejad mencoba menggalang kekuatan untuk menantang kewenangan besar yang dimiliki Khamenei dalam pemilihan umum parlemen tahun depan dan pemilihan presiden 2013.
“Tidak akan saya biarkan, selama saya masih hidup, setitik pun penyimpangan dari gerakan besar negeri ini,” kata Khamenei dalam pidato yang disiarkan televisi pemerintah Sabtu (23/4).
“Pada dasarnya, saya tidak bermaksud untuk mengintervensi urusan pemerintah … kecuali saya merasa diabaikan, seperti yang terjadi pada kasus belakangan ini,” katanya, merujuk pada pemecatan menteri intelijen.
Heidar Moslehi dipaksa mundur pekan lalu setelah terlibat pertikaian dengan Ahmadinejad. Presiden secara terbuka menerima pengunduran dirinya, namun Khamenei memerintahkan Moslehi tetap berada di kabinet.
Pada puncak ketegangan, Ahmadinejad menolak mengundang Moslehi dalam rapat kabinet terakhir.
Para pengamat menilai, Ahmadinejad merasa perlu menguasai menteri intelijen yang akan digunakannya untuk memenangkan pemilu mendatang.
Sementara Khamenei diyakini sedang membentuk tim politik baru tanpa melibatkan pengikut setia Ahmadinejad, untuk memimpin pemerintahan selanjutnya.
Tanpa partai-partai politik berarti di Iran, kelompok-kelompok politik baru telah bermunculn sebelum pemilu. Menurut pengamat, Khamenei merasa terancam dengan keeradaan satu partai yang bertahan selama delapan tahun.
Dukungan Ahmadinejad di parlemen juga tampak melemah. Sebuah pernyataan yang ditandatangani 216 dari 290 anggota parlemen hari Rabu lalu, memperingatkan Ahmadinejad bahwa ia tidak bisa mengabaikan perintah Khamenei.
Ahmadinejad telak dipermalukan ketika media garis keras Iran menampilkan surat perintah Khamenei kepada Moslehi untuk tetap berada di kabinet. Khameni tidak menujukan surat itu kepada Ahmadinejad, karena ia mengabaikan perintah tertulis dari Khamenei dua hari sebelumnya.
Secara tradisi, pemimpin spiritual tertinggi Iran berwenang untuk menyetujui atau menolak pegangkatan para menteri luar negeri, intelijen, pertahanan dan menteri dalam negeri.
Kelompok konservatif memuj-muji Moslehi karena berhasil mengungkap keberadaan virus Stuxnet di komputer pengendali reaktor nuklir Busher belum lama ini, yang diyakini Iran disebarkan oleh Amerika Serikat dan Israel.*