Hidayatullah.com–Gedung Putih mengatakan bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama dan Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan, Selasa (20/09/2011), telah setuju pada pentingnya meningkatkan tekanan terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad karena tindak kekerasan yang dilakukan militernya terhadap para demonstran.
Pejabat tinggi urusan keamanan Gedung Putih, Liz Sherwood Randall mengatakan kepada wartawan bahwa Obama dan Erdogan telah mengadakan pembicaraan mengenai perlunya meningkatkan tekanan terhadap rezim Bashar al-Assad.
Di sisi lain, Randall mengatakan bahwa Obama juga menekankan kepada Erdogan perlunya untuk menyelesaikan perbedaan antara Turki dan Israel, akibat dari serangan tentara Israel terhadap kapal bantuan kemanusiaan yang menuju Gaza dan menewaskan relawan Turki tahun 2010 lalu.
Randall menambahkan bahwa Obama berbicara tentang upaya Turki dan Israel untuk memperbaiki hubungan mereka setelah insiden Mavi Marmara tersebut.
Sementara itu, Erdogan mengatakan bahwa Amerika Serikat dan negaranya telah membentuk hubungan kemitraan yang ideal.
Namun Turki tetap menolak untuk melakukan normalisasi hubungannya dengan Israel selama negara Zionis itu tidak meminta maaf secara resmi atas peristiwa berdarah Mavi Marmara.*