Hidayatullah.com—Terakhir hubungan diplomatik antara Afghanistan dan Pakistan menegang, akibat peristiwa pembunuhan mantan presiden Afghanistan Burhanuddin Rabbani. Namun, baru-baru ini Afghanistan justru menyatakan akan mendukung Pakistan jika terlibat konflik bersenjata dengan Amerika Serikat.
Dalam wawancara dengan televisi swasta Pakistan Geo, Presiden Afghanistan Hamid Karzai Sabtu (22/10/2011) mengatakan, “Semoga tidak terjadi, (tapi) jika terjadi perang antara Pakistan dan Amerika, Afghanistan akan berada di sisi Pakistan.
“Jika Pakistan diserang dan jika rakyat Pakistan memerlukan bantuan Afghanistan, maka Afghanistan akan ada bersama kalian,” ujar Karzai.
Hubungan Pakistan dengan Amerika Serikat hingga kini belum juga membaik setelah operasi rahasia pembunuhan Usamah bin Ladin oleh pasukan AS.
Menurut Karzai, hubungan antara Pakistan dan AS yang memanas tidak mempengaruhi sikapnya terhadap Pakistan.
Afghanistan yang sejak lama mempertanyakan komitmen Pakistan dalam menjaga keamanan regional, kembali mengulangi pernyataannya.
“Tolong saudara, berhentilah menggunakan semua metode yang dapat melukai kami dan sekarang (akhirnya) melukai kalian,” kata Karzai, seraya mengajak melakukan hal berbeda untuk mencapai masa depan yang damai dan harmonis.
Menyusul kematian Rabbani, Karzai mengatakan akan berhenti menghubungi Taliban dan sebaliknya akan melakukan perundingan langsung dengan Pakistan. Menurutnya, militer dan intelijen dapat mempengaruhi militer dalam mewujudkan perdamaian.
Geo tidak menjelaskan kapan wawancara dengan Karzai itu sebenarnya dilakukan.*