Hidayatullah.com–Iran mengacak siaran televisi Al Jazeera, kata operator Arabsat dalam pernyataannya yang diterima pada hari Selasa (10/01/2012), lapor Al Mishry Al Yaum.
Saluran televisi satelit itu hari Ahad mengumumkan frekuensi baru untuk pemirsa Arabsat, karena terjadi interferensi terus menerus.
“Beberapa bulan terakhir, Al Jazeera terus mengalami interferensi pada transmisi satelit kami,” kata Al Jazeera.
Menurutnya, gangguan yang mereka terima justru memperkuat komitmen stasiun televisi itu untuk tetap menyiarkan liputan berkualitas ke kawasan Arab selama 24 jam sehari, tujuh hari sepekan.
Al Jazeera mendapatkan banyak kritikan dari sejumlah rezim yang didemonstasi oleh rakyatnya, karena menyiarkan aksi unjuk rasa rakyat terhadap pemerintah mereka, sejak angin revolusi menerpa kawasan Arab tahun 2011.
Suriah berulang kali mengecam Al Jazeera atas liputannya tentang unjuk rasa ant ipemerintah Bashar Al Assad. Stasiun televisi yang bermarkas di Qatar itu, mengandalkan laporannya tentang aksi unjuk rasa rakyat dari rekaman kamera telepon dan webcam buatan para warga Suriah yang diunggah ke internet.
Operator satelit Mesir Nilesat, bahkan menghentikan siaran Al Jazeera pada 30 januari 2011, sebelum Husni Mubarak menyatakan mundur.
Bulan Februari 2011, Al Jazeera menuding intelijen Libya mengacak siarannya di negara yang mendapat dukungan NATO untuk menggulingkan rezim Muammar Qadhafi itu.*