Hidayatullah.com—Setelah sempat tertahan, Presiden Ali Abdullah Saleh akhirnya meninggalkan Yaman pada hari Ahad (22/01/2012) menuju Oman, lalu kemudian terbang ke Amerika Serikat untuk menjalani perawatan medis.
“Saya meminta maaf kepada seluruh rakyat, pria dan wanita, atas semua kekurangan selama 33 tahun pemerintahan saya,” kata Saleh dalam pidatonya yang disiarkan televisi beberapa jam sebelum keberangkatannya.
Dalam pidato itu Saleh menjelaskan bahwa kepergiannya ke Amerika Serikat untuk menjalani perawatan dan ia akan kembali sebagai pemimpin Partai Kongres Umum Rakyat.
“Saya memohon kepada Anda agar memaafkan kesalahan-kesalahan saya di masa lampau. Hari ini saya menyerahkan negara ini ke tangan Anda,” kata Saleh, sebagaimana dikutip oleh salah seorang pejabat tinggi partai.
Menurut Sultan Al Barakani, pejabat senior partainya tersebut, selama beberapa hari Saleh akan berada di Oman, lalu mampir Ethiopia, sebelum terbang ke New York.
“Jika sudah menjalani perawatannya di New York, ia akan kembali ke Yaman untuk melanjutkan memimpin partai,” kata Al Barakani kepada AFP.
Saleh mengalami luka bakar yang cukup parah saat bom meledak di masjid kompleks kepresidenan beberapa bulan silam.
Sehari sebelum keberangkatan Saleh, pada hari Sabtu parlemen Yaman menyetujui status kekebalan terhadap Presiden Ali Abdullah Saleh dari tuntutan hukum.
Pemberian imunitas itu merupakan salah satu tawaran yang diajukan negara-negara Teluk sebagai penengah konflik politik di Yaman, agar Saleh mau menandatangani penyerahan kekuasaan kepada wakilnya dan menyelenggarakan pemilu yang dipercepat.*