Hidayatullah.com–Peristiwa revolusi serentak negara-negara Arab tahun 2010 atau sering disebut Arab Spring, dinilai sebagai cara baru agar Bible bisa masuk ke negeri Timur Tengah.
Pernyataan ini disampaikan oleh Wayne Pederson, pemimpin organisasi penginjilan HCJC Global.
Menurut Wayne Pederson, setidaknya jalan masuk untuk pemberitaan injil di wilayah tersebut mulai terbuka.
“Terutama setelah penerangan yang terjadi dengan Arab Spring, orang mulai mencari cara lain untuk mengakses injil,” ungkapnya seperti dikutip sebuah media Kristen, charismanews, 15 Maret 2012.
Salah satu media yang efektif digunakan kalangan misionaris di negeri itu adalah melalui radio.
Seperti diketahui, World Radio Missionary Fellowship, Inc, juga dikenal sebagai HCJB Global, adalah sebuah organisasi misionaris interdenominasi seluruh dunia yang berkantor pusat di Colorado Springs, Colorado.
HCJC Global memproduksi program radio yang disesuaikan dengan budaya setempat lalu menyiarkannya di beberapa kawasan di Timur Tengah. Mereka mengakui,apa yang mereka lakukan itu sangat beresiko tinggi.
“Meskipun mereka melakukan pelatihan dan melakukan siaran dengan risiko besar, ketika mereka berbicara tentang hal itu mereka mengatakan: ‘Yesus mempertaruhkan semuanya untuk saya. Bagaimana saya bisa melakukan sesuatu yang kurang?” ujar Pederson.
Risiko yang mereka ambil pun membuahkan hasil. Tahun lalu, Intermedia melakukan survei untuk HCJB dan menyimpulkan bahwa 1,5 juta orang di seluruh wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA) sedang mendengarkan siaran mereka setiap minggu. Padahal pada saat itu, HCJB hanya mencakup sekitar 30 persen dari wilayah tersebut. Tapi sekarang jangkauan mereka telah meluas menjadi sekitar 60 persen, itu artinya jumlah pendengarnya pun meningkat.
Pederson juga mengatakan agar gereja dan organisasi Kristen harus aktif dan kreatif untuk memberitakan kebenaran injil. Walaupun ancaman yang diberikan sangat menekan, kalangan Kristen harus percaya bahwa pemberitaan injil adalah pekerjaan Tuhan dan Tuhan sendirilah yang akan membuka jalannya.
Kampanye kalangan misionaris berbentuk siaran radio telah masuk setahun pasca revolusi Arab yang diluncurkan bulan Februari 2012 kemarin. Kala itu, HCJB Global meluncurkan program bernama “Journey of Hope” dalam bentuk siara berbahasa Arab yang disiarkan setiap hari melalui satelit dan radio gelombang pendek, serta beberapa frekuensi FM, dan streaming melalui Internet.
Baru-baru ini, menghadapi stategi baru perkembangan dunia internet, Billy Graham Evangelis Association, salah satu organisasi misionaris terbesar di dunia, telah mengumumkan pemutusan 50 pekerjaan atau 10 persen dari stafnya.
Alasan pengurangan karyawan karena organisasi tersebut sekarang lebih memusatkan perhatiannya pada misionaris lewat jalur internet. Selama ini, Billy Graham menyebarkan ajarannya lewat buku-buku, materi cetakan, televisi, radio dan internet.*
*