Hidayatullah.com—Wakil pimpinan partai bentukan Jamaah Al Islamiyyah, Al Binaa wa Al Tanmiyyah, menyeru agar gerakan-gerakan Islam meminta maaf kepada Munim Abul Futuh karena mengkhianatinya dalam pemilihan presiden putaran pertama baru-baru ini.
Sebagaimana dilaporkan sebelumnya, mantan anggota Al Ikhwan Al Muslimun itu berada dalam urutan keempat pada putaran pertama pemilu presiden, sehingga tidak dapat mengikuti putaran kedua.
“Abdul Munim Abul Futuh menjadi korban pengkhianatan fatal oleh gerakan-gerakan Islam yang mengumumkan bahwa mereka akan mendukungnya, tetapi kemudian memilih kandidat yang lain,” kata Hassan Hamdy, dikutip Al Mishry Al Yaum (26/5/2012).
Dia menambahkan, “[Semua gerakan Islam] bertanggungjawab atas kegagalannya.”
Sejumlah kelompok Islam mengumumkan dukungan mereka kepada Abul Futuh, tetapi tidak berpartisipasi seantusias pada pemilihan parlemen sebelumnya.
“Salafy dan Jamaah Al Islamiyyah mengagalkan calonnya. Ini mengapa saya belum bertemu dengan anggota Partai Al Binaa wa Tanmiyyah karena saya kecewa dengan ketidaklolosan Abul Futuh, yang ingin menjalankan rencananya untuk membangun Mesir,” kata Hamdy.
“Kami menemukan, Salafy memberikan tanda tangan mereka untuk Abul Futuh dan pada saat yang sama mereka memobilisasi rakyat untuk [mendukung calon dari Al Ikhwan] Mursy, sehingga kami harus membatalkan tanda tangan mereka. Sebagian yang lain melakukan tindakan tidak bermoral, yaitu mengatakan sesuatu tetapi malah melakukan hal yang lainnya. Kemunafikan semcam inilah yang menyebabkan kegagalan Abul Futuh,” imbuh Hamdy.
Sebagai contoh, kata Hamdy, di Ismailia salah satu kelompok dakwah Salafy mengorganisir pertemuan umum untuk Mursy, sehingga orang-orang enggan untuk memilih Abul Futuh.
Meskipun demikian, Hamdy menegaskan bahwa organisasinya tetap akan mendukung Mursy pada putaran kedua, meskipun terjadi perselisihan dengan Al Ikhwan Al Muslimun sejak 30 tahun lalu.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Kami akan meletakkan garam diatas luka dan mendukungnya, meskipun mereka tidak meminta kepada kami … karena kami lebih mengutamakan kepentingan negara di atas segalanya,” jelas Hamdy.
Pada hari Jumat kemarin, setelah memastikan bahwa Abul Futuh tidak akan bisa ikut putaran kedua, Jamaah Islamiyyah mengeluarkan pernyataan resmi bahwa kelompoknya mendukung Mursy pada pemilihan bulan depan. Baca berita sebelumnya ‘Jamaah Al Islamiyyah Dukung Mursy di Putaran ke-2’*