Hidayatullah.com–Ketika begitu banyak media di dunia berusaha seobjektif mungkin melakukan pemberitaan dan analisa terhadap perkembangan politik di Suriah, salah satu media terkemuka di Suriah, Al Akhbariya Media Network mengabarkan bila pemerintah Bashar al Assad melakukan kebohongan berita.
Menurut media ini, selama masa konflik perlawanan untuk menjatuhkan rezim Bassar Al Ashad, Al Akhbariya selalu memberitakan berita-berita seakan terdapat banyak dukungan dari rakyat untuk Bashar Al Assad mempertahankan dirinya sebagai penguasa Suriah, bahkan membangun stigma teroris kepada kelompok mujahidin yang ingin menggulingkannya.
Faktanya, Al Akhbariya, adalah salah satu media yang selalu membuat berita berdasarkan opini pesanan dari kebutuhan politik Presiden Bashar Al-Assad.
Ghatan Sleiba (33), salah seorang jurnalis dari Al Akhbariya menjelaskan bahwa selama ia bertugas sebagai jurnalis di media tersebut, ia dilarang membuat opini dari sudut analisanya pribadi. Ghatan menjelaskan bahwa semua berita yang ditayangkan oleh Al Akhbariya hanyalah berita-berita yang menguntungkan Bashar Al Assad.
“Kami memproduksi berita sesuai dengan pesanan. Jika saya ingin mengikuti kemauan mereka (pemerintah Bashar), saya mendapatkan bonus, tetapi jika hal ini didasarkan pada pendapat saya tanpa mewakili pandangan mereka, maka berita saya itu tidak akan boleh ditayangkan,” jelas jurnalis yang kini melarikan diri ke Turki pada akhir Juni 2012.
Ghatan menambahkan selama ia menjadi reporter di media tersebut, ia selalu diatur untuk tidak memberitakan berita-berita yang merugikan citra Presiden Bashar Al-Assad.
“Sebagai contoh, ketika kami hendak mengambil statemen masyarakat. Kami harus memberitahu mereka bahwa pada saat syuting mereka harus berteriak mendukung Bashar Al Assad, padahal kenyataannya mereka sangat kecewa dengan Bashar Al Ashad” jelasnya seperti dikutip BBC News.
Ghatan juga memberikan bukti lain ketika ia pernah meliput statemen Menteri Energi Suriah. Saat itu menteri energi menjelaskan bahwa stok bensin untuk kebutuhan masyarakat banyak tersedia, kenyataan pasokan bensin Suriah sangat minim dan tidak mencukupi kebutuhan rakyat Suriah.
Saat tiba di Turki, Ghatan mendapat sambutan dari puluhan wartawan dalam dan luar negeri. Dalam pernyataannya ia mengatakan bahwa bangsa Suriah hanya menginginkan sesuatu yang sederhana yaitu keadilan dan kelayakan ekonomi.
Ghatan mengklaim, selama ini masyarakat merasa ditipu informasi sepihak atas pesanan penguasa Assad.
“Semoga Allah segera menurunkan pertolongannya atas bangsa Suriah,” jelasnya.
Sampai sejauh ini, baru berita sepihak. Belum ada penjelasan resmi masalah ini dari pihak pemerintah Suriah.*