Hidayatullah.com–Komunitas Syiah minoritas dari sekte Alawi semakin merasakan keresahan atas masa depan mereka. Hal ini terjadi karena kesedihan mereka atas kebijakan pemerintah Turki yang mendukung penggulingan rezim Bashar Al Assad di Suriah.
Syiah Alawiah merupakan salah satu ajaran Syiah yang selain mengaku menyakini Al Qur’an mereka juga menjadikan Hari raya kelahiran Yesus Kristus atau perayaan Natal dan Thanksgiving Day sebagai salah satu perayaan wajib yang harus diikuti mereka setiap tahunnya.
Dikutip dari Aljazeerah.com, menurut salah satu juru bicara kelompok Syiah Alawi tidak seharusnya Bashar Al Assad digulingkan. Menurutnya selama ini Bashar Al Assad telah memimpin secara adil, toleran dan menjunjung tinggi pluralisme agama.
Kelompok minoritas Syiah Alawi ini juga menyebut kelompok mujahidin dari tentara pembebasan Suriah sebagai “teroris” dan ekstrimis Sunni.
“Saat ini kami kelompok Syiah di Suriah menjadi korban diskrimansi dan tekanan dari kelompok teroris Sunni,” jelasnya salah satu juru bicara komunitas ini kepada Aljazeerah.com.
Namun, berbeda antara tuduhan kelompok Syiah Alawi Turki ini. Saat ini justru telah jatuh korban sebanyak 17.000 dari kelompok Sunni yang dibantai oleh rezim Bashar Al Assad sejak konflik meledak di bulan Maret 2011.*