Hidayatullah.com–Pemerintahan Bashar Al Assad mengakui pihaknya memang memiliki senjata kimia. Pernyataan ini disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Suriah Jihad Makdissi.
Komentar Makdissi itu muncul sehari setelah Amerika Serikat menyatakan akan “meminta pertanggungjawaban” pejabat Suriah yang terlibat dalam pelepasan atau penggunaan senjata kimia negara.
Walaupun Makdissi mengatakan tidak akan menggunakan senjata kimia itu untuk melawan kelompok Oposisi Free Syrian Army (FSA), namun ia juga menyatakan akan berperang habis-habisan untuk merebut kembali wilayah perbatasan sepanjang Irak hingga Turki yang kini dikuasai FSA.
“Para pemrotes takkan bertahan lama di sana, mereka akan kalah dalam beberapa hari,” tantang Makdissi kepada kelompok FSA seperti yang dilaporkan oleh Arabnews.com.
Sementara itu, warga melaporkan telah terjadi serangan di daerah Mazzeh sebelah barat kota Damaskus hingga ke Barzeh di timur laut Damaskus.
Serangan balik kelompok pemerintah Assad ini, telah menambah jatuhnya korban sipil. Menurut The Syrian Observatory for Human Rights, sedikitnya telah kembali jatuh korban 23 orang pada hari Selasa (24/07).
Total jumlah korban yang jatuh sejak hari Minggu serangan balik kelompok pemerintah yang menyebutnya operasi “Targeted And Quick” sebagai operasi tandingan dari serangan “Volcano Damaskus” kelompok FSA ini, mencapai 123 orang. 67 orang di antaranya warga sipil tak bersenjata.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Tiga orang mati ditemukan dengan tangan terikat, dan tubuh tertusuk bayonet di beberapa tempat,” kata Kepala Observatorium Rami Abdel Rahman seperti dikutip oleh Middle-east-online.com.*