Hidayatullah.com—Rusia mengungkap nama orang yang diduga sebagai pimpinan intelijen Amerika Serikat CIA di Moskow, menyusul dugaan Kremlin tentang upaya intelijen AS membajak agen intelijennya.
Tindakan Moskow itu dilakukan menyusul pengusiran atas diplomat AS Ryan Fogle, yang diyakini pemerintah Kremlin berusaha merekrut seorang intel Rusia untuk dijadikan mata-mata yang mengabdi kepada Washington.
Fogle, yang diduga merangkap agen CIA, ditangkap hari Selasa (14/5/2013). Saat itu Fogle menggunakan rambut palsu berwarna pirang dan ditahan sebentar oleh aparat Rusia.
Rusia mengatakan bahwa pihaknya pernah memperingatkan kepala kantor CIA Moskow pada tahun 2011 agar berhenti melakukan tindakan “provokatif” merekrut mata-mata yang mau bekerja untuk Amerika Serikat.
Seorang pejabat intelijen Rusia FSB yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Interfax hari Jumat (17/5/2013), bahwa jika upaya merekrut mata-mata itu terus dilakukan, maka FSB akan “melakukan hal serupa” terhadap para agen-agen CIA.
Laporan itu memberikan nama lengkap dari orang yang diduga sebagai kepala CIA di Moskow. Namun, tidak jelas apakah orang yang sama masih menempati jabatan itu, tulis BBC tanpa menyebut nama orang tersebut.
Fogle disebut-sebut sebagai sekretaris ketiga di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Moskow. Dia telah dinyatakan “persona non grata” oleh pemerintah Moskow, dengan alasan yang disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sebagai “tindakan provokatif dalam semangat Perang Dingin.”
Dia telah diperintahkan meninggalkan Rusia, namun tidak jelas apakah Fogle sudah benar-benar meninggalkan negara itu.
Rusia mengatakan, Fogle ditangkap saat berusaha merekrut seorang agen kontraterorisme FSB di Kaukasus.
Koran Kommersant melaporkan, Fogle sedang menyelidiki para tersangka bom Maraton Boston yang berasal dari kawasan Kaukasus.
FSB mengatakan, seorang diplomat Amerika lain yang juga menjabat sebagai sekretaris ketiga, diduga bekerja sebagai mata-mata dan telah ditangkap dan diusir dari Rusia pada bulan Januari lalu.
Para pejabat AS menolak untuk memberikan komentar mengenai nama orang yang diduga Kremlin sebagai kepala CIA di Moskow itu.*