Hidayatullah.com—Moskow mengatakan lembaga intelijennya, FSB, sedang dalam pembicaraan dengan biro intelijen Amerika Serikat FBI tentang masalah Edward Snowden. Tetapi Kremlin tidak akan mengekstradisinya ke AS, kata seorang jurubicara pemerintah Rusia.
“Rusia tidak pernah mengekstradisi siapapun, dan tidak akan mengekstradisi,” kata Dmitry Peskov, jurubicara presiden Rusia.
Peskov mengatakan, Presiden Vladimir Putin tidak menangani kasus mantan pegawai kontrak intelijen AS, CIA, itu. Sebab Snowden tidak meminta pertimbangan apapun dari presiden untuk menerima permohonan suakanya.
Masalah permintaan suaka sementara oleh Snowden, “tidak ada dalam agenda Putin,” imbuh Peskov.
Hari Jumat (26/7/2013) jurubicara Putin mengatakan bahwa Kepala FSB Aleksandr Bortnikov dan Kepala FBI Robert Mueller melakukan pembicaraan seputar Snowden, lansir Russia Today.
Peskov juga menegaskan bahwa Snowden tidak akan membahayakan kepentingan Amerika Serikat.
Edward Snowden, teknisi keamanan jaringan komputer di lembaga-lembaga intelijen AS, membongkar ke publik dunia tentang program Prism, penyadapan massif oleh AS atas jalur komunikasi telepon dan internet dunia.
Mantan pegawai National Security Agency itu terjebak di Bandara Internasional Sheremetyevo di Moskow sejak tiba dari Hong Kong. Dari bandara itu Snowden berupaya mencari suaka ke berbagai negara.
Kepada sejawatnya di Rusia, pihak Jaksa Agung Amerika Serikat Eric Holder mengatakan bahwa Snowden tidak akan dihukum mati jika pemuda berusia 30 tahun itu dipulangkan ke negaranya.
“Snowden tidak akan disiksa. Penyiksaan adalah melanggar hukum di Amerika Serikat,” tulis Holder dalam suratnya kepada pihak Rusia.*