Hidayatullah.com—Komedian Prancis Dieudonne M’bala M’bala dilarang masuk ke negara Inggris, setelah dia dikabarkan berencana untuk mendatangi Nicolas Anelka untuk memberikan dukungannya terkait masalah salam “quenelle” yang ditampilkannya di lapangan hijau akhir tahun lalu.
Departemen Dalam Negeri Inggris mengatakan pihaknya telah mengeluarkan perintah pengusiran atas Dieudonne –yang beberapa kali tersandung kasus anti-Semit (anti-Yahudi) di negaranya– dengan alasan keamanan publik.
Dilansir AFP, Seorang jurubicara Depdagri Inggris lewat sebuah pernyataan hari Senin (3/2/2014) mengkonfirmasi perintah pengusiran atas Dieudonne itu.
Pekan lalu media Inggris melaporkan bahwa pelawak berusia 47 tahun itu akan mengadakan pertunjukan di Inggris dan menggelar konferensi pers guna memberikan dukungan kepada temannya, pesepakbola Nicolas Anelka.
Anelka dijatuhi sanksi oleh Asosiasi Sepakbola Inggris, setelah menunjukkan gerakan salam “quenelle” yang dipopulerkan oleh Dieudonne dan disebut para kritikus mirip gerakan tangan salam Nazi dan dianggap sebagai salam anti-Yahudi.
Dieudonne menyebut gerakan yang dipopulerkannya itu sebagai simbol “anti-kemapanan” bukan anti-Semit atau anti-Yahudi.
Nicolas Anelka, stiker mantan andalan tim nasional Prancis, sekarang bermain untuk West Bromwich Albion. Pesepakbola berusia 34 tahun itu lewat akunnya di Twitter menegaskan dirinya bukan anti-Semit dan juga bukan seorang rasis.
“Saya tidak tahu agama apa yang ada hubungannya dengan (salam) itu. Tentu saja saya bukan seorang anti-Semit dan bukan rasis dan saya membela gerakan yang saya lakukan,” kata Anelka yang menyebut gerakan tangannya hanya merupakan simbol anti-kemapanan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Anelka juga menyeru kepada masyarakat agar jangan mau dipermainkan media, yang membolak-balikkan masalah dan memicu perselisihan tanpa tahu apa arti gerakan itu sebenarnya.
Dieudonne sendiri sudah dicekal pengadilan Prancis, karena lawakannya dinilai sering menyinggung kelompok Yahudi.*