Hidayatullah.com—Pemerintahan Suriah pimpinan Presiden Bashar Al-Assad tidak lagi berada dalam bahaya akan dijatuhkan, demikian dikatakan Hassan Nasrallah pemimpin kelompok teroris Syiah, Hizbullah, dalam wawancara dengan sebuah koran Libanon.
“Bahaya kejatuhan rezim Suriah sudah berakhir,” kata Nasrallah kepada koran As-Safir dilansir Al-Arabiya Senin (7/4/2014).
Menurut Nasrallah, silahkan saja kalau “pemberontak” (oposisi, red) mau melanjutkan perang jika masih ada negara yang mau mendanainya. “Tetapi oposisi kelihatan tidak bisa menjalani sebuah perang besar,” ujarnya.
“Apa yang terjadi di Latakia dan Kasab, kami tidak menyebutnya sebagai perang besar,” imbuhnya.
Belum lama ini pasukan oposisi terlibat baku tembak di kampung halaman keluarga besar Assad di Latakia.
Dalam serangannya ke daerah yang dikenal sebagai benteng para pendukung Assad di daerah pesisir itu, pasukan oposisi berhasil menguasai daerah yang didominasi warga Kristen di Kasab.
Nasrallah mengatakan, perang di Suriah yang berlanjut hingga tiga tahun ini membuktikan bahwa rezim Assad tidak “lemah” dan presiden mendapatkan “dukungan luas.”
“Kami telah melewati masa bahaya akan terbelahnya Suriah,” kata Nasrallah, yang juga mengatakan bahwa setelah menganeksasi Krimea, Rusia akan melanjutkan dukungannya kepada rezim Suriah.*