Hidayatullah.com—Gedung Putih secara tidak sengaja memasukkan nama kepala intelijennya di Kabul, Afghanistan, dalam sebuah daftar nama yang akhirnya tersebar ke tidak kurang dari 6.000 jurnalis.
Kebocoran informasi itu terjadi pada hari Ahad (25/5/2014) saat Presiden Barack Obama terbang menuju pangkalan militer di Bagram dalam kunjungan mendadak ke Afghanistan.
Kepala CIA itu diidentifikasikan sebagai “Chief of Station” di Kabul, sebuah istilah yang digunakan CIA untuk menyebut pejabat tertingginya yang ditempatkan di sebuah negara.
Washington Post (26/5/2014) dalam laporannya menulis, pihaknya tidak menyebutkan nama kepala CIA di Kabul itu atas permintaan pejabat pemerintahan Obama. Alasannya, jika diungkapkan ke publik maka orang tersebut dan keluarganya terancama bahaya.
CIA dan Gedung Putih menolak untuk berkomentar terkait hal tersebut.
Pejabat CIA itu merupakan satu dari15 pejabat Amerika Serikat yang ikut ambil bagian dalam pertemuan dengan Obama di pangkalan udara Bagram.
Selain kepala CIA itu, ikut dalam pertemuan antara lain Duta Besar AS di Kabul James B Cunningham dan Jenderal Marinir Joseph F Dunford Jr, komandan pasukan AS dan koalisi di Afghanistan.
Nama-nama mereka masuk dalam daftar nama yang diberikan militer AS kepada kantor pers Gedung Putih, yang kemudian menyebarkannya ke wartawan.
Penyebutan nama kepala CIA itu pertama kali disadari oleh Kepala Biro Washington Post di Gedung Putih Scott Wilson usai mengirimkan “pool report” (ringkasan laporan hasil liputan yang dimaksudkan untuk dibagikan kepada jurnalis dan kantor berita lain yang tidak mengikutinya secara langsung) kepada pejabat press, yang kemudian menyebarkannya lewat email ke 6.000 penerima.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Awalnya pejabat pers Gedung Putih tidak keberatan setelah diberitahukan oleh Wilson, sebab nama-nama itu sejak awal diberikan oleh pejabat kemiliteran AS untuk disebarkan ke media. Namun kemudian para pejabat di Gedung Putih menyadari kekeliruannya dan mengirimkan daftar revisi yang tidak mencantumkan nama kepala CIA di Kabul.
Beberapa tahun terakhir setidaknya 3 nama kepala CIA di Pakistan terungkap. Dalam satu kasus, seorang pejabat CIA mendapatkan ancaman mati setelah identitasnya terbongkar, sehingga memaksa instansinya segera menariknya keluar dari negara itu.*