Hidayatullah.com—Mantan kandidat presiden Mesir Hamdeen Sabahi mengatakan boikot atas pemilu legislatif tidak akan membantu situasi politik.
Dilansir Aswat Masriya Jumat (27/6/2014), pendiri At-Tayar Ash-Shaibi Al-Masri itu mengatakan bahwa boikot atas pemilu legislatif bulan depan justru menunjukkan kelemahan dan tidak akan membantu mengatasi situasi politik saat ini.
Berdasarkan konstitusi hasil referendum 18 Januari lalu, pemilihan umum legislatif akan digelar pada pertengahan Juli besok.
“Kita harus menghormati perbedaan pendapat dari seluruh rakyat Mesir,” kata Sabahi saat bicara dalam konferensi pers di distrik Kafr Al-Sheik lingkungan tepat tinggalnya.
Meskipun menentang boikot, gerakan yang dibentuk Sabahi dan sejumlah kelompok politik lainnya menuntut agar undang-undang pemilu yang disahkan di akhir masa jabatan presiden sementara Adly Mansour diamandemen. Mereka beralasan, beberapa ketentuan dalam undang-undang pemilu itu bisa dimanipulasi oleh bekas pejabat era Husni Mubarak dan anggota Partai Nasional Demokrat -yang kini dibekukan- untuk berkuasa kembali.
Ajakan untuk memboikot pemilu gencar didengungkan oleh kelompok pendukung mantan presiden Muhammad Mursy.*