Hidayatullah.com—Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) menyatakan mereka menemukan ‘informasi meyakinkan’ penggunaan klorin, secara murni atau dalam bentuk campuran.
Sejumlah serangan terjadi permulaan tahun ini di beberapa desa tempat para pemberontak berperang dengan pasukan pemerintah.
Dalam setahun terakhir, cadangan senjata terlarang Suriah yang diumumkan, telah dikapalkan keluar negara itu dan dihancurkan berdasarkan perjanjian internasional.
Meskipun demikian Suriah tidak berkewajiban untuk mengumumkan cadangan Klik klorin yang dipandang sebagai bahan beracun berkekuatan lemah.
Laporan terbaru OPCW menyatakan bahan kimia beracun digunakan secara ‘sistimatis, berulangkali’ di desa Talmanes, Al Tamanah, dan Kafr Zeta di Suriah utara.
Dokumen ini menyimpulkan dengan tingkat keyakinan yang tinggi, bahan kimia yang dipakai adalah gas klorin, demikian dikutip BBC.
Kesimpulan ini didasarkan kajian gejala yang dialami orang-orang yang terkena gas, reaksi terhadap pengobatan, di samping penjelasan tentang susunan dan sifat gas klorin.
Senjata Kimia
Sebelum ini, April 2013, salah satu media Inggris, The Times of London, melaporkan dugaan keterlibatan rezim Bashar al-Assad menggunakan senjata kimia untuk membunuhi rakyatnya, sesudah dilakukannya operasi menyelundupkan ‘sampel tanah Suriah’ ke Inggris untuk diteliti para ilmuwan Inggris.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Harian itu mengutip sumber-sumber pertahanan Inggris yang tidak disebut namanya yang mengatakan, “sejenis senjata kimia” dipakai di Suriah.
Seperti diketahui, penggunaan Weapons of Mass Destruction (MWD) berupa senjata kimia ini dipastikan oleh instalasi riset kimiawi dan biologi milik Kementerian Pertahanan Britania di Porton Down, Wiltshire.*