Hidayatullah.com—International Chamber of Commerce (ICC) menghadiahi Turki berupa keputusan yang mengharuskan Iran memberikan diskon 10-15 persen dari harga gas alam yang dijualnya ke Turki.
“Pihak Turki mengajukan klaim pengurangan harga gas yang diimpornya dari Iran sebanyak 35,5 persen, dan pengadilan menyetujui pengurangan 10 sampai 15 persen,” kata Direktur National Iranian Gas Company (NIGC) Hamidreza Araqi sebagaimana dikutip Reuters dari kantor berita Iran Shana. Diskon itu akan diterapkan atas impor gas Turki dari Iran mulai tahun 2011, kata Araqi.
Pengadilan arbitrasi internasional ICC merupakan lembaga terkemuka dunia untuk menyelesaikan sengketa melalui arbitrasi. Keputusannya mengikat, final dan bisa diterapkan di seluruh dunia, begitu menurut keterangan di laman situsnya.
Turki berpacu mencari sumber alternatif untuk memenuhi kebutuhan gas alamnya, setelah hubungan dengan Rusia memburuk. Rusia setiap tahun menyuplai 28-30 bcm gas alam ke Turki.
Ozgur Altug, ekonom dari BGC Partners (lembaga jasa keuangan global asal Amerika Serikat), mengatakan menurut perhitungannya diskon itu akan mengurangi current account deficit (CAD) Turki sekitar $400 juta. Lebih penting lagi, jika diskon tersebut memicu penurunan harga gas alam di Turki sebesar 10 persen, pada inflasi CIP tahunan Turki akan turun sekitar 0,2 persen.
Menjelang dicabutnya sanksi atas Iran pada pertengahan Januari lalu –menyusul kesepakatan nuklir Teheran dengan PBB, Uni Eropa dan negara-negara adidaya, Turki sudah mengambil ancang-ancang untuk menggenjot volume perdagangannya dengan negeri Syiah itu.
Namun, menyusul eksekusi tokoh Syiah oleh Arab Saudi bulan lalu, hubungan Turki dengan Iran agak memanas. Ankara memanggil Dubes Iran agar menghentikan laporan media Iran yang mengaitkan eksekusi itu dengan kunjungan Presiden Recep Tayyip Erdogan ke Saudi. Sebagaimana diketahui, eksekusi atas Nimr Al-Nimr dilakukan setelah Erdogan kembali dari Riyadh.
Baca juga: Kecam Eksekusi Tokoh Syiah, Turki: Saudi dan Iran Teman Kami
Kecam Pembakaran Kedubes, Erdogan: Eksekusi Urusan Dalam Negeri Saudi
Pipa Gas Iran-Turki Meledak, Diduga Dibom Separatis Kurdi PKK
“Meskipun keputusan pengadilan itu sudah final, namun uang yang harus dibayarkan ke Turki belum ditetapkan,” lapor kantor berita Iran Tasnim hari Selasa (2/2/2016) mengutip Araqi. Kompensasi yang harus dibayarkan Iran ke Turki diperkirakan mencapai $1 miliar.
Perusahaan milik negara Turki Petroleum Pipeline Corporation (BOTAS) hari Selasa tidak bersedia memberikan komentar mengenai hal itu, lapor Reuters.
Tahun 2012 BOTAS mengajukan keberatan ke ICC perihal harga jual gas alam Iran yang dianggapnya terlalu mahal dibanding harga yang diberikan oleh Rusia dan Azerbaijan. Tuduhan itu dibantah oleh Teheran.
Berdasarkan kontrak yang ditandatangani tahun 1996, Turki mengimpor 10 bcm (billion cubic meter) per tahun gas dari Iran, atau sekitar seperlima dari 50 bcm gas yang dibutuhkan Turki setiap tahunnya. Kontrak itu aktif pada 2001. Turki mengimpor hampir semua kebutuhan gas alamnya, yang pada tahun ini diperkirakan mencapai 52 bcm.
Sementara itu, perusahaan Rusia Gazprom hari Selasa mengatakan ekspor gasnya ke Turki naik 3,4 persen pada bulan Januari 2016 dari bulan yang sama tahun lalu menjadi 2,82 bcm. Gazprom mengatakan bahwa suplai gas Rusia ke Turki tahun lalu lebih dari 27 bcm, menurut data awal.
Menurut data Energy Information Adminstration (EIA), lembaga pemerintah Amerika Serikat pemantau masalah-masalah keenergian dunia, pada tahun 2014 sebanyak 26 persen kebutuhan minyak mentah campuran Turki disuplai oleh Iran, 27 persen dipasok oleh Iraq yang merupakan sekutu Iran dan 3 persen dari Rusia. Hanya 10 persen kebutuhan minyak Turki tahun 2014 yang dipasok dari Arab Saudi. Sedangkan kebutuhan gas alam Turki tahun 2013 sebanyak 57 persen dipasok dari Rusia dan 20 persen dari Iran.*