Hidayatullah.com—Presiden Recep Tayyip Erdogan telah menghubungi Presiden Palestina Mahmoud Abbas lewat telepon hari Ahad malam (26/6/2016) terkait kemajuan normalisasi hubungan Turki-Israel.
Erdogan mengatakan kepada Abbas bahwa Ankara telah mencapai kesepakatan dengan Tel Aviv mengenai perbaikan kondisi kemanusiaan di Jalur Gaza, kata sebuah sumber kepresidenan yang berbicara tanpa menyebutkan identitasnya, karena ada batasan dalam berbicara ke media, kepada kantor berita pemerintah Turki Anadolu.
Abbas mengatakan pemerintahannya menyambut baik perkembangan itu, kata sumber tersebut.
Perdana menteri Turki yang baru, Binali Yildirim, dijadwalkan akan membuat pernyataan pada hari Senin (27/6/2016) pukul satu siang waktu setempat terkait kemajuan negosiasi dengan Israel, kata sumber-sumber di kantor perdana menteri kepada Anadolu.
Mei 2010, enam kapal sipil pembawa bantuan kemanusiaan dalam rombongan Gaza Flotilla diserang pasukan Israel di perairan internasional tidak jauh dari pantai Jalur Gaza. Sembilan orang warga Turki tewas dan 30 lainnya mengalami luka-luka akibat serangan itu. Seorang lainnya meninggal dunia empat tahun kemudian akibat luka parah yang dideritanya.
Menyusul kejadian itu, Turki menuntut Israel meminta maaf dan membayar kompensasi untuk keluarga para korban tewas, serta mencabut blokade Jalur Gaza.
Tahun 2013 Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta maaf kepada Erdogan yang kala itu masih menjabat sebagai perdana menteri. Namun, dua tuntutan Turki lainnya hingga saat ini belum dipenuhi.
Beberapa bulan terakhir kedua negara, yang sebelum serangan atas kapal Mavi Marmara itu memiliki hubungan diplomatik dan perdagangan yang cukup erat, gencar melakukan perundingan untuk menormalisasi hubungan mereka. Berbagai media melaporkan perundingan itu lebih banyak dilakukan di kota Roma, Italia.*