Hidayatullah.com—Pemerintah Malaysia akan memberi pelatihan dalam bidang semi terampil kepada sekitar 56.000 etnis Muslim Rohingya yang memegang kartu Komisi Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR).
Wakil Perdana Menteri, Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi mengatakan, pihaknya akan merinci pelaksanaan hal itu sehingga golongan terbabit dapat memohon kartu sementara Pas Kunjungan Kerja Sementara (PLKS) untuk memungkinkan mereka mendapatkan pekerjaan.
Katanya, langkah itu memungkinkan status golongan itu yang dilihat sebagai kewajiban, beralih ke aset dengan menjadi tenaga kerja tambahan, sesuai kebutuhan bidang tertentu yang diperbolehkan menurut hukum.
“Perincian ini sedang dilakukan dan akan saya umumkan dalam waktu dekat,” katanya setelah pertemuan dengan Menteri Luar Palestina, Riyad Al-Maliki, dikutip Bernama.
Pertemuan itu berlangsung di luar sidang khusus Dewan Menteri Luar Organisasi Kerjasama Islam (OKI) tentang Situasi Minoritas Islam Rohingya yang diadakan atas permintaan pemerintah Malaysia.
Zahid mengatakan, upaya itu antara komitmen Malaysia yang diterjemahkan untuk membantu etnis Rohingya serta memberikan dukungan di pentas internasional.
Malaysia Bangun Skema Percontohan Bolehkan Pengungsi Rohingya Bekerja di Negara Itu
Tentang dukungan Malaysia terhadap Palestina, Zahid mengatakan, ia tidak terbatas di panggung PBB saja, tetapi meliputi organisasi internasional lain, termasuk OKI dalam mencari solusi adil, berkelanjutan, menyeluruh dan aman terhadap konflik Palestina-Israel.
“Sebagai salah satu negara pendiri OKI, Malaysia selalu berperan aktif dalam organisasi ini untuk menangani isu Palestina di tingkat internasional. Selain itu, dalam mengurangi penderitaan rakyat Palestina, Malaysia juga memberikan kontribusi kepada OKI, “katanya.*