Hidayatullah.com—Presiden Gambia yang baru mencabut keputusan yang dibuat pendahulunya, Yahya Jammeh, yang memberlakukan 4 hari kerja di negara itu.
Dalam sebuah pernyataan, Adama Barrow mengatakan para pegawai di sektor publik sekarang harus bekerja juga pada hari Jumat, meskipun hanya setengah hari.
Empat tahun silam, Jammeh mengatakan bahwa negaranya yang mayoritas Muslim seharusnya menggunakan hari Jumat untuk beribadah, bersosialisasi dan bersilaturahim.
Jam kerja resmi sekarang menjadi pukul 8 pagi hingga 4 sore pada hari Senin sampai Kamis, dan pukul 8 pagi hingga setengah satu siang pada hari Jumat, sehingga ada 36,5 jam.untuk bekerja selama sepekan.
“Sekarang kita kembali ke peradaban,” kata Allieu Ceesay, seorang pedagang di Serekunda, kota terbesar di Gambia, kepada koresponden BBC Jumat (3/2/2017).
Keputusan itu dibuat kurang dari dua pekan setelah Jammeh pergi meninggalkan Gambia menuju tempat pengasingannya, dan sepekan setelah Barrow kembali dari Senegal untuk menempati kursi presiden yang ditinggalkan Jammeh.
⇒Yahya Jammeh akhirnya lepas jabatan presiden dan tinggalkan Gambia
Yahya Jammeh, yang mendeklarasikan Gambia sebagai negara Islam, akhirnya memilih meninggalkan kursi kepresidenan dan mengasingkan diri ke luar negeri, setelah gagal mempertahankan kekuasaannya. Jammeh kalah dalam pemilihan umum tahun lalu dari Adama Barrow, seorang Muslim yang dikenal sebagai pengusaha properti.*