Hidayatullah.com–Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan bahwa mengisolasi Qatar, termasuk menjatuhkan sanksi, tidak akan menyelesaikan masalah, dia juga menambahkan bahwa Ankara akan melakukan segala upaya untuk membantu mengakhiri krisis tersebut.
Negara-negara besar Arab memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar pada Senin, menuduh negara itu mendukung militan dan Iran,
“Mengisolasi Qatar tidak akan menyelesaikan masalah apapun,” Erdogan mengatakan dalam pidatonya setelah berbuka puasa. “Kami sedang dan akan melakukan apapun yang kami bisa untuk menyelesaikan krisis ini.”
Baca: Saudi Rilis 59 Organisasi Teror, Nama Syeikh Al-Qaradhawi Dimasukkan
“Saya katakan itu harus dicabut sepenuhnya,” kata Erdogan mengacu pada komentar Tillerson mengenai blokade tersebut seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (10/6/2017).
“Ada orang-orang yang tidak nyaman bersama kami yang berdiri di dekat saudara kami Qatar, memberi mereka makanan. Saya minta maaf, kami akan terus memberi Qatar dukungan apa pun. Sampai saat ini saya belum melihat Qatar memberikan dukungan terhadap teror,” tambahnya.
Erdogan mengatakan dia telah berbicara dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Libanon Saad al-Hariri, dan pemimpin Jordania Raja Abdullah, sebagai bagian dari dorongan diplomatik untuk menyelesaikan perpecahan ini.
Baca: Turki Siap Memfasilitasi Negara yang Berseteru dengan Qatar Berdialog
Sebuah sumber di kepresidenan Turki sebelumnya mengatakan bahwa Erdogan juga telah berbicara dengan para pemimpin Qatar, Rusia, Kuwait, dan Arab Saudi untuk meredakan ketegangan.
Setelah pembicaraan antara Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin, pemerintahan Kremlin mengatakan pada Senin malam mereka meminta diadakannya dialog dan kompromi.
Turki memiliki hubungan yang baik dengan Qatar serta dengan beberapa negara Teluk Arab.
Hari Kamis, Recep Tayyip Erdogan dikonfirmasi pihak parlemen bila negara itu telah menyetujui pengiriman militernya ke Qatar serta menyetujui perjanjian antara kedua negara mengenai kerjasama pelatihan militer, lapor Kantor Berita China Xinhua.
Dalam perjanjian yang ditandatangani di Doha pada April 2016, Turki bakal meningkatkan kerjasama militer dengan Qatar sementara perjanjian kedua yang ditandatangani pada Desember 2015 pula mengizinkan tentara Turki melatih tentara Qatar./Nashirul Haq AR