Hidayatullah.com—Gulnara Karimova, anak perempuan dari mendiang Presiden Uzbekistan Islam Karimov, berada dalam tahanan sejak divonis bersalah terkait dakwaan korupsi pada tahun 2015. Demikian konfirmasi dari pejabat Uzbekistan.
Karimova, kini berusia 45 tahun, berada di puncak kesuksesan saat ayahnya menjabat presiden pertama Uzbekistan sejak 1991 sampai 2016. Namun, wanita yang kerap tampil dengan dandan cantik, mewah dan ada kalanya seksi itu mulai menapaki jalan turun kegemilangannya sejak berseteru dengan keluarga pada 2014.
Kantor Kejaksaan Agung Uzbekistan mengatakan bahwa perintah “pembatasan kebebasan selama lima tahun” atas putri Islam Karimov itu ditetapkan dua tahun silam.
Diduga wanita itu ditempatkan dalam tahanan rumah. Keberadaannya tidak diketahui, lapor BBC Jumat (28/7/2017).
Pernah menjabat sebagai duta besar untuk Spanyol, nama Gulnara Karimova menjadi wajah internasional bagi negara Uzbekistan. Dia menangani berbagai urusan bisnis penting, selain menjalankan usaha fesyen dan perhiasaan serta rekaman video pop.
Di tahun-tahun sebelum kematian ayahnya pada 2016, wanita yang kerap tampil dengan rambut blonde itu, mulai terjerat dalam investigasi kasus-kasus korupsi dan pencucian uang.
Sekarang kantor kejaksaan Uzbekistan mengungkap dua kasus korupsi yang melibatkan Gulnara Karimova. Kasus tersebut menyangkut aset miliknya yang bernilai sekitar $1 miliar di 12 negara, termasuk Inggris, Rusia, Malta dan Uni Emirat Arab.
Kejaksaan Agung Uzbekistan mengatakan bahwa perintah penahanan kebebasan atas putri dari presiden pertama negara itu merupakan vonis atas kasus korupsi yang pertama. Kasus korupsi kedua sedang dalam proses hukum.
Karimova juga sedang diselidiki dalam kasus-kasus penipuan, pencucian uang dan penggelapan atau penyembunyian mata uang asing. Pihak berwenang saat ini sedang mengupayakan pembekuan aset-aset milik Karimova.
Dalam wawancara dengan BBC pada Desember 2016, anak laki-laki Gulnara Karimova membantah kabar di media yang menduga ibunya sudah meninggal. Dia menuding pihak keamanan Uzbekistan menempatkan ibunya dalam isolasi.
Islam Karimov Junior, yang tinggal di London, mendesak pemerintah Uzbekistan agar membeberkan ke publik perihak kondisi dan keberadaan ibunya. Namun, tidak ada informasi yang diungkap perihal itu oleh pejabat setempat.*