Hidayatullah.com—Kota judi dunia Las Vegas dikejutkan dengan aksi penembakan yang menewaskan sedikitnya 59 orang dan melukai 525 orang lainnya. Siapa Stephen Paddock yang nekat melepaskan tembakan dari senpi otomatis dari dalam kamar hotelnya ke arah pengunjung konser Route 91 pada hari Ahad (1/10/2017) malam?
Stephen Paddock, yang bunuh diri setelah melakukan aksi brutalnya, adalah pria berusia 64 tahun itu tinggal di komunitas pensiunan di Mesquite, sekitar 130 kilometer dari Las Vegas, di mana dia membeli rumah pada tahun 2015. Dia pernah bekerja sebagai akuntan di perusahaan alat pertahanan Lockheed Martin.
Paddock tidak memiliki anak, meskipun pernah menikah dan bercerai dua kali. Terakhir dia diketahui memiliki pacar bernama Marilou Danley yang tinggal bersama di rumah barunya di Mesquite. Aparat berwenang mengatakan wanita asal Australia itu tidak terlibat dalam aksi penembakan tersebut, sebab sedang tidak berada di Amerika Serikat.
Pekan lalu, Paddock mengirimkan uang sebanyak $100.000 ke sebuah rekening di Filipina, di mana keluarga kekasihnya tinggal. Tidak jelas uang itu ditujukan kepada siapa, untuk kekasihnya, keluarganya atau untuk keperluan lain.
Paddock –yang pernah berindah rumah 27 kali di California, Texas dan Nevada– senang memancing dan mengendarai pesawat terbang. Dia memegang lisensi sebagai pilot dan izin berburu dari negara bagian Alaska.
Pria gaek ini rupanya juga senang mengoleksi senjata api, yang antara lain dibeli dari toko Guns & Guitars di Mesquite.
Polisi mengatakan 23 pucuk senjata api ditemukan dalam kamar hotel Paddock yang berada di lantai 32. Sebanyak 19 senpi lainnya ditemukan di rumahnya. Beberapa senjata itu sudah dimodifikasi menjadi seperti senjata api otomatis. Tidak hanya itu, aparat juga menemukan ammonium nitrat dalam jumlah banyak di mobilnya. Bahan itu memang merupakan pupuk untuk tanaman, tetapi bisa digunakan untuk membuat bom.
“Kami tidak tahu apa sistem kepercayaannya,” kata Sheriff Joseph Lombardo kepada para wartawan seperti dikutip Deutsche Welle Selasa (3/10/2017). “Saya tidak bisa menyelam ke dalam pikiran seorang psikopat,” imbuhnya.
Bicara soal psikopat, ayah dari Stephen Paddock yang bernama Benjamin Hoskins Paddock di tahun 1960-an termasuk dalam daftar orang yang paling dicari oleh FBI. Benjamin Paddock terlibat perampokan bank dan digambarkan sebagai bandit psikopat yang sangat berbahaya.
Satu hal yang berbeda dengan ayahnya, Stephen Paddock selama ini tidak memiliki catatan kriminal.
Aparat penegak hukum dan seorang eksekutif kasino di Las Vegas mengkonfirmasi bahwa Stephen Paddock juga memiliki hobi berjudi. Selama beberapa pekan sebelum melakukan aksi penembakan, Paddcok diketahui menghabiskan uang dalam jumlah banyak di meja judi.
Menurut laporan NBC News, kurun beberapa pekan terakhir tercatat ada 16 currency transaction reports (CTRs) atas nama Paddock. Kasino-kasino harus membuat CTR ketika da transaksi lebih dari $10.000 baik masuk atau keluar rekening.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Seorang eksekutif pengelola kasino di mana Paddock pernah berjudi mengatakan, pria itu bisa menghabiskan uang $20.000 sampai $30.000 dalam satu hari.
Dia juga dikenal sebagai pelanggan judi. Paddock memegang status “bintang tujuh” dari Caesars Entertainement, sebuah perusahaan perjudian besar di Nevada. Itu artinya Paddock memiliki sejumlah hak khusus untuk menikmati layanan yang ada seperti ruangan gratis, menaikkan status layanan yang diterimanya, serta memiliki kredit sebagai pemain judi kelas kakap.
Kelompok bersenjata ISIS atau ISIL alias Daesh, lewat kantor beritanya Amaq, mengklaim bahwa Stephen Paddock memiliki kaitan dengan kelompok mereka.
Namun, aparat berwenang di Amerika Serikat menegaskan bahwa Stephen Paddock tidak memiliki kaitan dengan kelompok teroris. Mereka saat ini masih menyelidiki motif pelaku dalam aksi penembakan terburuk dalam sejarah negara Amerika Serikat itu.*