Hidayatullah.com–Sheikh Al-Azhar Dr. Mohammad Sayed At-Tantawi mengatakan, Malaysia merupakan contoh bagi negara Islam lain karena Malaysia mengamalkan ajaran Islam secara benar.
“Sudah tentu Malaysia merupakan sebagai contoh negara Islam. Lihat saja, pembangunannya yang amat pesat dan rakyatnya juga berpegang kepada ajaran yang benar dengan aman dan damai tanpa kerusuhan dan huru-hara.
“Ini adalah ciri-ciri negara Islam karena Islam adalah agama yang memajukan, bukannya memundurkan umatnya,” katanya pada pers selepas mengunjungi orang nomor satu di negara itu. Dr. Mahathir Muhamad, Kamis (10/7/2003) kemarin.
Dr. Tantawi yang ditemani Penasihat Agama Perdana Menteri, Tan Sri Abdul Hamid Othman berbincang mengenai berbagai soal yang berkaitan dengan umat Islam selama 50 menit dengan Mahathir.
Syed Tantawi mengatakan, negara Islam lain perlu mencontoh Malaysia dalam usaha memajukan umat Islam di negaranya.
Syed Tantawi tiba di Malaysia untuk menghadiri persidangan tiga hari multaqa ulama sedunia yang diresmikan oleh Mahathir kemarin pagi.
“Saya setuju dengan pandangan Perdana Menteri bahwa umat Islam perlu bekerjasama di antara satu sama lain. Seperti sebuah bangunan yang saling mendukung satu sama lain.
“Ulama Islam juga perlu memberi penerangan yang betul kepada orang Islam dan rakyat mengenai apa saja urusan yang berkaitan dengan umat Islam,” katanya.
Tantawi berharap, multaqa kali ini dapat meningkatkan pemahaman terhadap Islam, agama suci yang diturun oleh Allah sebagai pembawa kebahagiaan manusia bukan kesusahan.
Dinar Emas
Mengenai rencana Mahathir yang akan memulai menggunakan dinar emas dalam urusan perdagangan internasional, Dr. Tantawi mengatakan, walaupun beliau kurang paham dalam hal ekonomi tetapi yakin Mahathir lebih tahu dan berpengalaman dalam perkara itu.
“Jadi saya yakin, pakar ekonomi telah mengkaji segala-galanya sebelum Perdana Menteri mengutarakan suatu usulan yang begitu besar kesannya dan tentu ia akan memberi faedah yang amat besar kepada umat dan negara Islam.
Malaysia adalah salah contoh negara Islam di Asia yang terus bergeliat dan berbenah. Meski kecil, melalui Mahathir, Malaysia dikenal sebagai negara yang tidak mudah tunduk pada Amerika Serikat (AS).
Meski begitu, di dalam negeri Mahathir masih dianggap sebagai pemimpin yang bertangan besi. Penggunaan undang-undang Internal Security Act (ISA) yang secara gampang menangkap kalangan aktifis dakwah adalah cara Mahathir memberangus kalangan Islam. Mantan Menteri Keuangan Anwar Ibrahim adalah salah satu korbannya. (bnm/cha)