Hidayatullah.com–Dewan kota Düsseldorf hari Rabu (27/6/2018) memutuskan untuk menolak mengeluarkan izin lokasi konser besar penyanyi Ed Sheeran di wilayahnya, daripada harus menebang 104 pohon.
Keputusan itu diambil setelah aktivis konservasi alam bersama pendukung Partai Uni Kristen Demokrat, Partai Hijau dan Partai Kiri menggelar protes.
Sekitar 85.000 tiket sudah terjual dan konser awalnya dijadwalkan digelar di sana pada 22 dan 23 Juli.
Dilansir DW dari koran Rheinische Post, penyelenggara tur FKP Scorpio dalam pernyataannya mengatakan bahwa pihak Ed Sheeran terkejut sekaligus kecewa. Pihak perusahaan kemudian mengkonfirmasi bahwa konser di Düsseldorf akan dipindah ke kota Gelsenkirchen dengan waktu konser sama dengan rencana awal.
Pada bulan Mei, konser penyanyi terkenal asal Inggris itu sudah dijadwalkan akan digelar di bandara Essen-Mulheim, barat laut Düsseldorf. Namun, penyelenggara menghadapi masalah lingkungan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan lokasi, di sana terdapat populasi skylark lokal yang termasuk jenis burung yang terancam punah. Burung-burung skylark membuat sarang di sana. Selain itu, berdasarkan pantauan udara, di area Essen-Mulheim kemungkinan terdapat 103 peledak sisa era Perang Dunia Kedua, yang berarti sebelum acara digelar harus dilakukan pemeriksaan secara seksama.
Oleh karena dianggap terlalu ribet, penyelenggara lantas memindahkan lokasi acara ke lapangan parkir pusat pameran Düsseldorf baru. Agar dapat menampung lebih dari 80.000 pengunjung perlu dilakukan sejumlah penyesuaian, di antaranya menebang lebih dari 100 pohon besar.
Wali Kota Düsseldorf Thomas Geisel, dari Partai Sosial Demokrat (SPD), berupaya merayu Partai Hijau dan aktivis lingkungan dengan menjanjikan akan menanam ratusan pohon lain sebagai pengganti pohon yang ditebang.
Namun, Ketua Partai Hijau Norbert Czerwinski tidak termakan bujuk rayu itu. Dia bersikukuh menyatakan bahwa penebangan 104 pohon demi satu konser musik sama sekali tidak proporsional. Dia juga mempertanyakan fungsi lapangan parkir sebagai tempat konser di masa-masa mendatang.
Kegigihan mereka membela lingkungan hidup itu rupanya mendapat tanggapan positif dari partai-partai lain.
FKP Scorpion menuding keputusan kota Düsseldorf menolak konser yang akan digelarnya bermotif politik dan tidak berdasarkan informasi yang benar.
Sekarang FKP Scorpion musatkan perhatiannya pada konser di Gelsenkirchen. Oleh karena stadion di sana tidak dapat menampung seluruh 85.000 penonton dalam satu waktu, mereka menawarkan kepada sebagian pemilik tiket untuk mengganti waktu menonton konsernya di lain hari atau kembali uang.*