Hidayatullah.com–Satu ledakan yang terjadi di pusat kota Afghanistan menewaskan sedikitnya 20 orang dan melukai 20 orang, termasuk beberapa anggota minoritas Sikh hari Ahad kemarin.
Di antara 19 korban tersebut, terdapat seorang politikus Sikh yang jadi korban. Padahal ia mau maju dalam pemilihan parlemen bulan depan. Daesh mengaku, mereka yang melakukan serangan bom bunuh diri tersebut seperti dilansir BBC Senin, (02/07/2018).
Beberapa jam sebelumnya, Ghani membuka sebuah rumah sakit di Jalalabad selama kunjungan dua harinya ke Nangarhar. Para pejabat mengatakan, ia berada di kawasan tersebut ketika ledakan bom bunuh diri terjadi.
Kedutaan India mengatakan, serangan tersebut menggarisbawahi perlunya perjuangan global untuk bersatu melawan terorisme internasional tanpa diskriminasi kepada mereka yang mendukung para militan dengan cara apapun.
Direktur Kesehatan Nangarhar Najibullah Kamawal mengatakan, sebanyak 17 dari korban tewas adalah orang Sikh dan orang Hindu. Selain itu ada 20 orang lainnya yang mengalami luka-luka. Menurut Juru Bicara Gubernyr Attaullah Khogyani, pelaku pengeboman tersebut menyasar kendaraan ketika melewati Alun-alun Mukhaberat.
Baca: Taliban Jamin Masa Depan Cerah jika Amerika Tinggalkan Afghanistan
Selain menewaskan banyak korban, ledakan tersebut juga merusak toko-toko dan gedung-gedung di sana. Komunitas-komunitas kecil Sikh dan Hindu tinggal di Afghanistan yang merupakan negara dengan penduduk mayoritas Muslim.
Seorang politisi, Awtar Singh Khalsa, yang mewakili minoritas masyarakat Sikh dan memiliki hasrat untuk bertanding dalam pemilihan parlemen pada Oktober ini, ikut tewas dalam ledakan tersebut.
Kepala Polisi Nangarhar, Ghulam Sanayi Stanekzai, mengatakan ledakan tersebut dilakukan oleh pembom bunuh diri yang menargetkan kendaraan yang membawa anggota minoritas Sikh untuk bertemu dengan Presiden Ashraf.
Kedutaan India di Kabul telah mengkonfirmasi kematian 10 orang Sikh dan mengutuk “serangan” di Jalalabad, melalui Twitter resmi mereka.
Baca: Keluarga Korban Minta Tanggung Jawab Pembantaian 100 Hafizh Qur’an di Kunduz
“Kami mengutuk serangan teroris dan pengecut di Jalalabad yang mengakibatkan kematian 20 orang Afghanistan, termasuk 10 anggota Komunitas Sikh Afghanistan, dan melukai lebih dari 20 orang.
“Serangan ini menggarisbawahi kebutuhan perjuangan global untuk bersatu melawan terorisme internasional tanpa diskriminasi dan mereka yang mendukung teroris dengan cara apapun,” kata Kedutaan India di Kabul.
Afghanistan adalah negara Islam yang memiliki sejumlah kecil orang Hindu dan Sikh yang menetap di negara tersebut.
Satu kursi di parlemen dikhususkan untuk komunitas minoritas di sana.
Namun begitu, ada peningkatan migrasi kelompok minoritas ini ke India karena penganiayaan dan ancaman yang berulang.*