Hidayatullah.com—Gereja-gereja di Ceko bersatu menentang rencana Partai Komunis untuk memajak kompensasi yang akan dibayarkan negara atas properti dan aset mereka yang disita penguasa Komunis semasa Perang Dingin.
Berdasarkan kesepakatan tahun 2012 antara pemerintah dengan 17 denominasi keagamaan –Kristen dan Yahudi– mereka berhak mendapatkan kompensasi sampai 75 miliar koruna sebagai pengganti kerugian aset-asetnya yang dirampas regime Komunis setelah Perang Dunia II.
Aset-aset yang dirampas kala itu termasuk gereja bergaya barok Zelena Hora –yang merupakan situs bersejarah yang dilindungi Unesco– dan kastil Kromeriz yang merupakan bekas tempat tinggal para mantan uskup.
Karya-karya seni dan tanah seluas hampir 40.000 –sebagian berupa perkebunan anggur dan hutan– harus dikembalikan kepada lembaga-lembaga keagamaan itu.
Disamping itu, gereja-gereja akan mendapatkan kompensasi berupa uang senilai 59 miliar koruna selama 30 tahun atas aset-aset yang tidak dapat dikembalikan sebagaimaan mestinya.
Dengan alasan jumlah kompensasi yang akan diterima gereja-gereja itu “termat banyak,” Partai Komunis ingin mengenakan pajak 19 persen atas kompensasi tersebut mulai tahun 2019.
Rancangan undang-undang yang dijadikan dasar hukumnya sepertinya akan diloloskan, mengingat pemerintahan minoritas Perdana Menteri Andrej Babis sangat bergantung dengan dukungan Parati Komunis.
“Sungguh di luar bayangan,” kata pendeta Stanislav Pribyl, sekjen Konferensi Uskup Katolik Roma Ceko, kepada AFP (15/7/2018).
“Bagaimana bisa Anda memberlakukan pajak atas kompensasi ini? Disini kami yang kreditur dan pemerintah yang berutang!” imbuhnya.
Dengan jumlah penganut lebih dari satu juta, gereja Katolik akan menjadi kelompok yang menerima bagian paling besar dari kompensasi itu, sekitar 80 persen.
Meskipun demikian, di negara Republik Ceko yang merupakan anggota Uni Eropa dan NATO berpenduduk 10,6 juta jiwa itu, Katolik merupakan minoritas. Pasalnya, sebanyak 8,6 juta orang di sana mengaku tidak menganut agama apapun atau membiarkan kolom agama kosong dalam sensus tahun 2011.
Semasa Uni Soviet berdiri, Partai Komunis berkuasa di negara Cekoslovakia dari tahun 1948 sampai Velvet Revolution menggulingkan rezim pada 1989. Empat tahun kemudian negara Cekoslovakia terpecah menjadi Republik Ceko dan Slovakia. Selama komunis berkuasa, gereja Katolik dan lainnya mengalami persekusi, termasuk penyitaan aset dan properti, pemenjaraan, penyiksaan dan pembunuhan atas para pendetanya.*
[1 koruna Ceko sekitar 649 rupiah]