Hidayatullah.com—Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, selama ini negaranya menggunakan 65 persen produk dalam negeri untuk operasi pertahanan.
Berbicara dalam festival kedirgantaraan dan teknologi pertama di Turki, Teknofest, yang berlokasi di Istanbul, Sabtu, Erdogan mengatakan Turki akan menghadapi tantangan besar selama operasi di Turki dan sejumlah negara “jika kami belum mencapai level ini” dalam industri pertahanan.
Erdogan mengatakan sekarang capaian itu sudah “65 persen dari kebutuhan industri pertahanan”.
Dia mengatakan, pencapaian itu hanya memungkinkan dengan mengubah Turki menjadi negara produsen teknologi.
“Selama kita hanya menjadi pengguna teknologi, kita tidak dapat menjamin kebebasan kita di wilayah manapun,” kata Erdogan dikutip Anadolu Agency.
Kondisi awal dari kebebasan sebenarnya, ujar Erdogan, berasal dari mendesain, memproduksi dan mengekspor teknologi.
Teknofest Istanbul yang digelar empat hari oleh Yayasan Tim Teknologi Turki (T3) dan Istanbul Metropolitan Municipality, bertujuan untuk mempromosikan dan memamerkan kemajuan teknologi Turki yang pesat.
Anadolu Agency merupakan mitra komunikasi global festival ini, yang digelar di bandara besar baru di kota itu, yang akan dibuka resmi bulan depan.
Teknofest mulai digelar Kamis, menyajikan atraksi udara, demonstrasi penerbangan, kompetisi teknologi, seminar teknologi mutakhir, dan pertemuan kewirausahaan internasional, dan beragam kegiatan lainnya.
Dalam festival itu, perusahaan dan lembaga pertahanan, juga teknologi pertahanan Turki turut serta, seperti Aselsan, Baykar, IGA, Isbak, Roketsan, TAI, Turkish Airlines, TUBITAK, dan TURKSAT yang akan menggelar kontes dalam berbagai kategori.*