Hidayatullah.com–Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan dia berharap bahwa dengan pembebasan Pastor Andrew Brunson di Turki akan mengarah pada hubungan yang lebih baik dengan Ankara.
Perkembangan terakhir terjadi, setelah berbulan-bulan perselisihan diplomatik antara AS dan Turki, yang mengarah ke penurunan tajam mata uang lira.
Trump juga membantah laporan kantor berita NBC bahwa dua neagraes mencapai kesepakatan rahasia untuk pembebasan Brunson dengan imbalan pengurangan ‘tekanan ekonomi’ AS terhadap Ankara.
“Saya tidak bernegosiasi untuk tebusan. Namun, AS sangat menghargai hubungan baik antara Washington dan Turki, “kata Trump di Twitter dikutip AFP.
Baca: PengadilanTurki Menolak Banding Status Tahanan Rumah Pastor AS
Terbang ke Jerman
Sementara itu, Andrew Craig Brunson berangkat menuju Jerman dengan jet pribadi dari kediamannya di provinsi barat Turki, Izmir setelah penetapan bebas.
Pengadilan Izmir hari Jumat memvonis penjara tiga tahun dan 45 hari penjara terkait kasus terorisme.
Dengan keputusan itu, maka Brunson resmi bebas dari penjara karena telah menjalani masa tahanan.
Status tahanan rumah dan pencegahan ke luar negeri terhadap Brunson juga dicabut, tulis Anadolu.
Baca: Benarkah ‘Perang Dagang’ AS – Turki karena Pendeta Tak Dikenal?
Pastor Brunson ditangkap pada 9 Desember 2016 dengan tuduhan menjadi anggota Organisasi Teror Fetullah (FETO).
Pada 25 Juli, pengadilan Izmir memutuskannya menjadi tahanan rumah karena faktor kesehatan.
Brunson dituduh menjadi memata-mata PKK – yang terdaftar sebagai kelompok teroris baik oleh AS dan Turki – dan FETO, kelompok di balik upaya kudeta yang kalah di Turki Juli 2016.*