Hidayatullah.com–Raksasa penerbitan dan media Meredith Corp. Jumat (09/11/2018) mengumumkan menjual merek Majalah Fortune senilai $ 150 juta dalam bentuk tunai kepada Fortune Media Group, milik seorang pengusaha Thailand, Chatchaval Jiaravanon.
Kesepakatan itu terjadi kurang dari dua bulan setelah Meredith menjual Time Magazine kepada miliarder Silicon Valley, Marc Benioff dan istrinya, Lynne, seharga $ 190 juta, dan sebulan setengah sebelum batas akhir akhir tahun Meredith untuk melakukan divestasi empat kali lipat, kutip laman Forbes.com.
Transaksi tersebut merupakan hasil dari persetujuan pengaturan dan diharapkan bias diselesaikan tahun ini. Meredith mengatakan pada Jumat akan menggunakan hasil untuk membayar utang.
Fortune Media Group dimiliki langsung oleh pengusaha Thailand Chatchaval Jiaravanon, pemilik bagian dari konglomerat internasional Charoen Pokphand Group. Konglomerat internasional ini juga dikenal pengusaha di bidang pertanian, makanan, telekomunikasi, mobil, keuangan, farmasi, dan ritel.
Secara khusus, dia juga terlibat dalam C.P. Grup technology, media dan bisnis telekomunikasi, dan akan memiliki majalah tersebut sebagai investasi pribadi. Seperti halnya kesepakatan Majalah TIME, merek tersebut dijual kepada seorang individu, bukan kepada perusahaan media yang didirikan.
Meredith, yang berbasis di Des Moines, Iowa, telah memperoleh Fortune sebagai bagian dari pembelian Time Inc., yang ditutup awal tahun ini. Meredith kemudian menjual Majalah TIME pada bulan Oktober ke Marc Benioff dan istrinya, Lynne. Marc Benioff adalah salah satu pendiri dari Salesforce, sebuah perusahaan cloud computing.
Karena terlihat fokus pada merek yang melayani wanita Amerika, Meredith mengatakan segera berharap untuk mengumumkan penjualan Sports Illustrated and Money, yang juga diperoleh dalam Time Inc. kesepakatan.
Meredith Corp, sebelumnya sempat mengumumkan penyelesaian akuisisi produsen Majalah TIME, Time Inc. Per tanggal 1 Februari 2018 lalu, Meredith Corp sudah mulai menjalankan operasional baru yang menggabungkan dua perusahaan tersebut.
Akuisisi dilakukan Meredith Corp dengan membeli saham Time Inc senilai total US$ 2,8 miliar. Adanya akusisi ini secara tidak langsung berdampak pada merek media lain yang dinaungi Time Inc, seperti Fortune, Sport Illustrated, dan People.
Sebagaimana pernah dimuat Financial Time, Kamis (8/2/2018), dalam beberapa tahun terakhir Majalah TIME menghadapi berbagai masalah khusus dalam proses tumbuh kembangnya. Contohnya saja peluncuran platform web Pathfinder gagasan editor Time Walter Issacson yang tak laku dan justru merugi sebesar US$ 15 juta per tahunya.
Baca: Media Cetak Berguguran, Bagaimanakah Nasib Media Islam
Pada 2008 Majalah TIME juga terkena krisis keuangan, sehingga perusahaan-perusahaan besar seperti IBM, Apple, dan Toyota menarik iklanya pada Time Inc.
Hal ini menjadikan pendapatan Time Inc turun drastis. Chris Roush, Profesor Media dan Jurnalisme dari North Carolina University memaparkan bahwa sebab dari Time Inc bangkrut ialah kelambatan menyesuaikan perkembangan zaman yang ada.
“Time Inc sangat lambat merangkul internet dan telat melihat bahwa internet akan menjadi format utama di masa depan,” ungkap Chris.
Majalah TIME adalah majalah populer dan sangat berpengaruh. Sejak didirikan tahun 1929, majalah ini tumbuh dan berkembang hingga menjadi perusahaan media raksasa sampai mengendalikan banyak usaha. Namun setelah berusia hampir satu abad, kini Majalah TIME harus pamit dengan tragis.*