Hidayatullah.com—Amazon akan bangkrut, kata pendirinya Jeff Bezos, kepada para karyawannya belum lama ini.
Dalam sebuah pertemuan yang diikuti semua karyawan, orang terkaya sedunia itu membuat kejutan dengan memperingatkan bahwa Amazon, yang baru-baru ini nilainya hampir menyentuh $1 triliun dan dipandang sebagai peritel paling menakutkan di planet ini, suatu hari akan ambruk.
“Amazon tidak terlalu besar untuk gagal … Bahkan, saya memperkirakan suatu hari Amazon kandas. Amazon akan bangkrut. Apabila Anda perhatikan perusahaan-perusahaan besar, masa hidup mereka kebanyakan 30 tahun lebih, bukan seratus tahun lebih,” kata Bezos kepada para karyawannya, menurut sebuah rkaman yang didengar CNBC seperti dilansir The Guardian Jumat (16/11/2018).
Bezos dalam rekaman tersebut menanggapi pertanyaan soal Sears –dulu pernah menjadi jaringan peritel terbesar di dunia– yang pada bulan Oktober mengaku bangkrut. Perusahaan ritel yang populer namanya di kalangan rakyat AS itu ambruk antara lain karena kalah bersaing dengan peritel online Amazon.
Guna menghindari Amazon dari kematian, kata Bezos, maka Amazon harus “terobesi kepada pelanggannya” dan tidak melihat ke dalam.
“Apabila kita sudah mulai memusatkan perhatian kepada diri kita sendiri dan bukannya fokus kepada pelanggan, maka itu merupakan awal dan kemangkatannya,” kata Bezos. “Kita harus berusaha dan menunda hari itu selama mungkin.”
Pernyataan Bezos itu muncul sementara Amazon menghadapi penentangan kehadiran markas besarnya yang baru di New York.
Hari Selasa (13/11/2018), Amazon mengumumkan dua lokasi markasnya yang baru, satu di Queens di negara bagian New York dan satunya di Arlington, Virginia. Namun, warga New York khususnya marah dengan insentif super besar yang diberikan kepada Amazon oleh pemerintah setempat.
“Gubernur dan wali kota memutuskan untuk memberikan Jeff Bezos subsidi dan pembebasan pajak senilai $3 miliar, dan menyediakan sebuah landasan helikopter sehingga dia tidak harus menumpang kereta pagi-pagi jam 7,” kata Jimmy Van Bramer, anggota dewan kota New York yang mewakili daerah Long Island City.
Amazon juga menghadapi tantangan di Eropa, di mana pihak berwenang antitrust menyelidiki bagaimana perusahaan itu menggunakan data pelanggannya.*