Hidayatullah.com—India melayangkan protes diplomatik ke Amerika Serikat menyusul penangkapan 129 warganya yang mendaftarkan diri ke sebuah universitas yang ternyata palsu.
Universitas Farmington, yang diiklankan berada di negara bagian Michigan, dikelola oleh petugas-petugas yang menyamar dari Departemen Keamanan Dalam Negeri AS untuk mengungkap praktik penipuan imigrasi “pay-to-stay”, membayar sejumlah uang agar dapat tinggal di Amerika Serikat.
Pihak kejaksaan AS mengatakan mereka yang mendaftar mengetahui bahwa fasilitas yang ditawarkan tersebut adalah ilegal.
Namun, para pejabat India bersikeras mengatakan bahwa bisa jadi para mahasiswa itu ditipu.
Dilansir BBC, hari Sabtu (2/2/2019) Kementerian Urusan Luar Negeri India melayangkan protes ke Kedutaan Besar AS di Delhi, menyatakan kekhawatiran mereka akan penangkapan itu dan menuntut pemberian akses konsuler untuk menemui mereka yang ditahan.
Universitas palsu itu diadakan pada tahun 2015 untuk menangkap orang-orang asing yang awalnya bepergian ke AS dengan visa pelajar dan ingin tinggal di negara itu, lapor media Amerika.
Sebuah website Universitas Farmington menunjukkan foto-foto mahasiswa sedang belajar di kelas dan laboratorium, atau bersantai di lapangan rumput kampus.
Di laman online itu ditulis biaya kuliah untuk sarjana mencapai $8.500 pertahun dan $11.000 untuk mahasiswa S-2. Universitas palsu itu bahkan dilengkapi dengan laman Facebook berisi kalender kegiatan.
Dokumen pengadilan yang dirilis pekan lalu menunjukkan bahwa pegawai Universitas Farmington adalah para agen yang melakukan penyamaran. Mereka merupakan petugas dari Immigration and Customs Enforcement (ICE).
“Kampus” universitas palsu itu merupakan sebuah kantor yang berada di kawasan bisnis di pinggiran kota Detroit.*