Hidayatullah.com–Seorang wanita warga negara Inggris menghadapi hukuman penjara dua tahun di Dubai, Uni Emirat Arab, karena mengatai istri baru bekas suaminya “kuda” di Facebook.
Warga London Laleh Shahravesh ditangkap di bandara Dubai setelah terbang ke sana untuk mengadiri pemakaman mantan suaminya, lansir BBC Ahad (7/4/2019).
Dia menghadapi dakwaan atas dua komentarnya di Facebook yang ditulis untuk menanggapi foto pernikahan mantan suaminya yang menikah kembali tahun 2016.
Shahravesh menikah dengan suaminya, pria Portugis bernama Pedro Manuel Coreia Dos Santos, selama 18 tahun dan pernah tinggal di Uni Emirat Arab selama 8 bulan, kata kelompok Detained in Dubai. Mereka memiliki seorang putri bernama Paris.
Ketika dia kembali ke Inggris bersama putrinya, suaminya masih tinggal di UEA, dan mereka kemudian bercerai.
Beberapa waktu kemudian, Shahravesh mengetahui bahwa bekas suaminya itu menikah kembali dari foto pernikahan mereka di Facebook.
Marah, wanita berusia 55 tahun itu lantas menuliskan dua komentar super pedas dalam bahasa Persia yang artinya kurang lebih, “Saya berharap kamu keblangsak dasar idiot. Sialan kamu. Kamu meninggalkan aku demi si kuda ini.”
Menurut The Telegraph satu komentar lainnya berbunyi, “Kamu menikahi seekor kuda, idiot.” Wanita yang disebutnya “kuda” itu adalah wanita Tunisia berusia 42 tahun bernama Samah Al-Hammadi (gambar kiri bawah), yang menikahi Pedro pada 2016 tak lama setelah pria itu mendapatkan surat cerai.
Berdasarkan undang-undang di UEA, seseorang dapat dikenai pidana karena melontarkan komentar penuh penghinaan semacam itu di media sosial.
Detained in Dubai mengatakan bahwa meskipun Shahravesh menuliskan komentarnya pada tahun 2016 saat berada di Inggris dia terancam penjara dua tahun dan denda 50.000 pound.
Detained in Dubai mengatakan bahwa istri baru bekas suami Shahravesh –yang tinggal di Dubai– yang melaporkan komentar di Facebook itu ke pihak berwajib. Laporan itu dibuat tahun 2017.
Menurut Detained in Dubai, Shahravesh dan putrinya terbang ke Dubai pada tanggal 10 Maret guna menghadiri pemakaman bekas suami dan ayah putrinya yang wafat akibat serangan jantung. Ketika ditangkap Shahravesh sedang bersama putrinya yang berusia 14 tahun, yang kemudian diterbangkan pulang sendirian ke rumahnya di Inggris. Remaja itu sekarang tinggal bersama kerabatnya.
Pimpinan Eksekutif Detained in Dubai, Radha Stirling, mengatakan kepada BBC News bahwa organisasinya dan Kementerian Luar Negeri Inggris berusaha membujuk agar pihak pelapor membatalkan laporannya, tetapi wanita itu menolak.
Stirling mengatakan kliennya sudah dikeluarkan dari tahanan dengan uang jaminan, tetapi paspornya disita dan saat ini dia tinggal di hotel.
Menurut Stirling, Shahravesh dalam kondisi sangat tertekan akibat kejadian yang dialaminya. Media Inggris Daily Mail melaporkan bahwa Shahravesh belum lama ini kehilangan pekerjaannya di sebuah rumah penampungan di London dan terlilit utang 5.000 pound. Sementara sekarang tertahan di Dubai tagihan penginapannya di hotel terus bertambah.
Putri Shahravesh juga “sangat marah” dan menjalani kondisi “yang bisa dibilang seperti neraka,” imbuh Stirling. Anak perempuan berusia 14 tahun itu berusaha membebaskan ibunya.
Tidak seorang pun yang benar-benar menyadari betapa kerasnya hukum siber di Uni Emirat Arab dan Kementerian Luar Negeri Inggris gagal memberitahukan hal itu kepada warga Inggris yang akan melancong ke sana, kata Stirling.
“Kami terus melakukan kontak dengan pihak otoritas UEA terkait kasus ini,” pungkas Stirling.*
Kurs 1 pound = +/- 18.461 rupiah.