Hidayatullah.com—Dalam acara retreat dua hari di Vatikan, Paus Fransiskus membuat para pengunjung terkejut dengan tindakannya bersujud dan mencium kaki para pemimpin Sudan Selatan yang sebelumnya bermusuhan dan saling mengangkat senjata.
“Saya meminta kalian sebagai seorang saudara agar tetap dalam perdamaian. Saya meminta dengan setulus hati, marilah kita melangkah ke depan,” kata pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma itu kepada Presiden Sudan Selatan Salva Kiir dan rivalnya, mantan pemimpin pemberontak Riek Machar hari Kamis (11/4/2019), seperti dilansir RT.
Sudan Selatan melepaskan diri dari Sudan dan menjadi negara independen pada 2011. Namun, sejak 2013 negara baru itu terlibat perang saudara, sampai akhirnya gencatan senjata disepakati pada September 2018. Sekitar 400.000 orang tewas dalam konflik berdarah itu, dan jutaan orang terpaksa meninggalkan dan kehilangan rumah-rumah mereka.
Retreat spiritual di Vatikan itu mulai digelar hanya beberapa jam setelah Presiden Sudan Omar Al-Bashir dikudeta oleh militer.
Omar Al-Bashir, bersama Presiden Uganda Yoweri Museveni merupakan penjamin kesepakatan gencatan senjata antara kubu Salva Kiir dan Riek Machar.
“Akan ada pertikaian-pertikaian di antara kalian, tetapi biarkan hal itu terjadi di dalam kantor saja,” pesan Paus Fransiskus kepada para pemimpin Sudan Selatan. “Rakyat ketakutan, lelah dengan konflik-konflik yang sebelumnya sudah terjadi. Ingat bahwa dalam peperangan, semua pihak kalah!” imbuh pemangku Tahta Suci Vatikan itu.*