Hidayatullah.com—Sekitar 1.000 warga Jerman pergi ke Timur Tengah untuk bergabung dengan kelompok bersenjata ISIS setelah 2013. Sepertiga dari mereka sudah kembali ke Jerman. Sebagian tewas di medan perang, sebagian mendekam di berbagai penjara, tetapi masih banyak juga yang “hilang” tak diketahui rimbanya.
Pemerintah Jerman kehilangan jejak lebih dari 160 warganya pendukung ISIS yang pergi ke Suriah dan Iraq untuk bergabung dengan kelompok itu, lansir DW dari laporan koran Welt am Sonntag Ahad (23/6/2019).
Angka tersebut dirilis Kementerian Dalam Negeri sebagai tanggapan atas permintaan partai Die Liberalen (Partai Demokrat Bebas, FDP).
Kementerian mengatakan bahwa dari jumlah yang “hilang” itu diyakini kebanyakan telah tewas dalam peperangan, tetapi bisa jadi mereka berhasil menyelamatkan diri dan/atau menghilang.
Kementerian menekankan bahwa hampir tidak mungkin para pengikut dan pendukung ISIS luput dari pengawasan di Jerman. Pasalnya, negara itu memberlakukan sejumlah kebijakan (seperti rilis daftar pencarian orang dan larangan masuk), sehingga orang lebih sulit untuk bebas keluar-masuk wilayahnya.
Sejken FDP Linda Teutegerg kepada Welt mengatakan bahwa pemerintah tidak memiliki rencana untuk menangani orang-orang yang (pernah) bergabung dengan kelompok-kelompok bersenjata di luar negeri atau menuntut mereka untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Menurut angka pemerintah, sekitar 1.050 warga Jerman pergi ke Timur Tengah untuk bergabung dengan kelompok-kelompok teroris setelah 2013. Sepertiga dari mereka telah kembali ke Jerman, di mana sebagian diproses hukum dan sebagian dimasukkan program rehabilitasi. Sekitar 220 lainnya dikabarkan tewas di Suriah atau Iraq. Beberapa puluh warga Jerman saat ini juga sedang ditahan atau ditawan di sejumlah penjara di luar negeri.*