Hidayatullah.com—Puluhan warga Bangladesh berunjuk rasa menentang keputusan pemerintah yang tiba-tiba menaikkan harga bahan bakar gas di luar kantor Kementerian Energi di ibukota Dhaka, kata pemimpin aksi protes dan polisi.
Bulan lalu, Komisi Regulasi Energi Bangladesh mengumumkan akan menaikkan harga gas alam rata-rata 32,8% untuk semua golongan pengguna mulai 1 Juli, hari pertama tahun anggaran di negara itu, lapor Reuters.
Unjuk rasa hari Ahad (14/7/2019) itu diselenggarakan okleh Aliansi Demokratik Kiri (LDA), yang mengatakan sedikitnya 15 anggotanya terluka saat konfrontasi dengan polisi.
“Kami berusaha mendatangi kantor kementerian energi untuk menyuarakan kekhawatiran kami perihal kenaikan harga gas, tetapi polisi menghalangi dan berbaku hantam dengan kami,” kata Ruhin Hossaini, sekretaris Partai Komunis Bangladesh yang merupakan bagian dari LDA.
Polisi mengatakan mereka berusaha mencegah pengunjuk rasa melintasi barikade dan pihaknya tidak mengetahui ada demonstran yang terluka.
Perdana Menteri Sheikh Hasina pekan lalu mengatakan kenaikan harga gas itu perlu untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi.*