Hidayatullah.com–Militer Thailand berencana memiliki 120 kendaraan lapis baja buatan Amerika Serikat pada 2020, yang kiriman pertamanya sebanyak 10 unit akan tiba bulan depan, kata sumber dari kementerian pertahanan kepada Reuters hari Rabu (28/8/2019).
Amerika Serikat menghentikan bantuan militer kepada Thailand menyusul kudeta 2014 oleh tentara. Namun, hubungan kedua negara mulai membaik tahun ini setelah pemerintahan dikembalikan ke tangan sipil di bawah kepemimpinan bekas pentolan junta, Prayuth Chan-ocha.
Pimpinan Angkatan Darat Kerajaan Thailand Jenderal Apirat Kongsompong mengatakan kepada para reporter bahwa Thailand akan menerima 70 kendaraan angkut infanteri lapis baja pada akhir tahun ini dan 50 lagi tahun depan. Namun, dia tidak menyebutkan berapa nilai kesepakatan itu.
Pengiriman pertama akan terdiri dari 10 kendaraan dan sampai akhir tahun ini akan ada 70 kendaraan,” ujarnya.
Dia mengatakan kendaraan-kendaraan lapis baja itu akan ditempatkan di pangkalan Chachoengsao, yang terletak di selatan ibukota Bangkok.
Sebuah sumber kementerian pertahanan mengatakan kepada Reuters bahwa Thailand membayar hanya untuk 47 kendaraan dan Amerika Serikat memberikan gratis 23 kendaraan yang dibeli tahun ini. Sedangkan sisanya 50 kendaraan akan dibeli tahun depan. Pihak AS juga akan membantu militer Thailand dalam pemeliharaan kendaraan-kendaraan itu.
Sumber itu nenolak disebutkan identitasnya, sebab dia tidak berwenang berbicara kepada media.
Pada bulan Juli, Departemen Luar Negeri AS sudah menyetujui government-to-government Foreign Military Sales untuk 60 kendaraan lapis baja Stryker dan perlengkapannya, dengan nilai sekitar $175 juta.
Di bawah kekuasaan junta, Thailand membeli tank dan kendaraan tempur infanteri dari China untuk menggantikan kendaraan buatan AS yang sudah uzur, serta berencana membuat pabrik bersama yang memproduksi dan memelihara peralatan-peralatan militer.
Meskipun demikian, Amerika Serikat masih menjadi sekutu penting bagi Thailand.
Pekan depan, Thailand akan meresmikan pembukaan latihan marinir yang pertama kali digelar antara angkatan laut negara-negara ASEAN dan AL Amerika Serikat. Thailand juga akan menjadi tuan rumah pertemuan para pimpinan militer Indo-Pasifik ke-11 pada 9 September.*