Hidayatullah.com—Kementerian Luar Negeri Rusia, hari Sabtu (26/10/2019), mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak berhak mengambil alih ladang-ladang minyak yang saat ini dikuasai pasukan Kurdi di Deir El-Zour, Suriah bagian timur.
Kecaman itu dikemukakan Rusia menyusul kabar bahwa konvoi puluhan kendaraan militer Amerika Serikat bergerak ke selatan ke lokasi ladang minyak di Deir El-Zour.
Seorang pejabat militer AS yang tidak disebutkan namanya mengkonfirmasi kepada AFP bahwa Pentagon mulai memperkuat keberadaannya di Deir El-Zour, wilayah Suriah yang sangat kaya akan minyak, lansir DW.
“Inilah yang dilakukan Washington sekarang –mencaplok dan melanggengkan kontrol dengan menggunakan kekuatan senjata di ladang-ladang minyak di bagian timur Suriah– seperti itulah, singkatnya, pembegalan internasional yang disponsori negara,” kata pejabat militer Rusia Jenderal Igor Konashenkov.
“Tentu saja semua kandungan hidrokarbon dan mineral lain yang ada di wilayah Suriah bukan milik teroris IS (ISIS), apalagi ‘orang-orang Amerika yang melindunginya dari IS’, melainkan semata-mata hanya milik Republik Arab Suriah,” kata Konashenkov.
Hari Jumat (25/10/2019), Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengatakan bahwa Pentagon mempertimbangkan untuk mengirim pasukan tambahan dan kendaraan lapis baja ke Deir El-Zour. Darah itu saat ini dikawal oleh pasukan Kurdi, tetapi Amerika Serikat juga menempatkan sekitar 200 personel militer di sana. Esper mengatakan bahwa pengiriman pasukan tambahan, yang dilakukan setelah Presiden Trump memerintahkan pasukan AS di bagian utara Suriah ditarik, ditujukan untuk mencegah kelompok ISIS mengambil alih ladang-ladang minyak di sana.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Konashenkov mengatakan bahwa di bawah perlindungan pasukan AS dan orang-orang yang dipekerjakan oleh perusahaan-perusahaan keamanan swasta AS (tentara bayaran), kapal-kapal tanker membawa minyak dari wilayah timur Suriah dan diselundupkan untuk di jual ke negara-negara lain.*