Hidayatullah.com– Komisi Tinggi Independen untuk Hak Asasi Manusia Iraq mengatakan korban meninggal dunia dalam demonstrasi anti-pemerintah selama dua bulan terakhir telah meningkat hingga 460 dan lebih dari 17.000 orang terluka.
Media Iraq mengutip Ali al-Bayati, anggota Komisi itu, yang mengatakan “setidaknya 460 demonstran terbunuh selama bulan Oktober dan November di sepanjang provinsi selatan dan tengah, termasuk ibukota Baghdad”.
Al-Bayati mengatakan lebih dari 17.400 demonstran telah terluka; 3.000 dari mereka akan menderita cacat permanen karena amputasi atau kehilangan penglihatan atau luka-luka lainnya.
Dia memperkirakan demonstrasi akan terus berlanjut, meskipun pemerintah mengundurkan diri dengan mengatakan “pengunduran diri tidak akan cukup menyerap kemarahan para demonstran”.
Pada 1 Desember, parlemen Iraq menerima pengunduran diri Perdana Menteri Adel Abdul-Mahdi di tengah-tengah demonstrasi terhadap kondisi ekonomi yang buruk dan korupsi di negara itu.* Nashirul Haq