Hidayatullah.com—Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad telah ditetapkan sebagai pemangku jabatan menteri pendidikan yang berlaku efektif mulai 3 Januari, menyusul pengunduran diri Maszlee Malik.
Mahathir akan memegang jabatan tersebut sampai menteri pendidikan yang baru dipilih, kata Kantor Perdana Menteri dalam sebuah pernyataan hari Jumat (10/1/2020) seperti dikutip The Star.
Keputusan itu dibuat dalam rapat kabinet hari Rabu (8/1/2020).
Mahathir mengambil alih jabatan menteri pendidikan setelah Dr. Maszlee Malik mengundurkan diri pada tanggal 2, yang juga bertepatan dengan hari pertama masuk sekolah tahun 2020 di seluruh penduru negeri.
Maszlee Malik diminta mengundurkan diri oleh Mahathir karena, menurut kabar yang beredar di media, tidak mematuhi kebijakan kabinet.
Maszlee adalah menteri pendidikan yang membuat kebijakan pelajaran kaligrafi Jawi (Arab-Melayu) di seluruh sekolah di Malaysia. Kebijakan ini mengundang kemarahan dari para politisi dan partai politik, serta komunitas dari kalangan China, India dan non-Muslim, yang merupakan pendukung kunci koalisi Pakatan Harapan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Tokoh sentral Pakatan Harapan sendiri, Mahathir Mohamad dan terutama Anwar Ibrahim, berdasarkan survei Merdeka Center mulai kehilangan dukungan warga Melayu.*