Hidayatullah.com—Pemerintah Pusat Jepang dan Metropolitan Tokyo setuju untuk membuat sebuah sistem pemeriksaan Covid-19 rutin bagi para pekerja di distrik hiburan malam di ibu kota, di mana dikhawatirkan muncul klaster penularan baru.
Pemerintah juga berencana mengadakan layanan konsultasi bagi pekerja di kelab-kelab malam dan bar di distrik lampu merah (kawasan prostitusi) guna mendorong mereka melakukan tes PCR (polymerase chain reaction).
Gubernur Tokyo Yuriko Koike dan Menteri Revitalisasi Ekonomi Yasutoshi Nishimura, yang juga penanggung jawab kebijakan penanggulangan Covid-19, melakukan rapat tertutup pada hari Ahad (7/6/2020) di Tokyo bersama para pakar penyakit menular, lapor Asahi Shimbun.
“Kami saling bertukar pikiran soal pembuatan sistem yang memungkinkan pekerja di distrik hiburan malam melakukan tes PCR sebisa mungkin tanpa ragu-ragu,” kata Koike kepada para reporter usai pertemuan itu. “Penting untuk membuat kebijakan terkait industri ini,” imbuhnya.
Dalam konferensi pers usai rapat tersebut, Nishimura berkata, “Kami mengkonfirmasi pentingnya pengadaan layanan konsultasi yang melindungi privasi para pekerja dalam industri ini yang merasa kurang enak badan atau merasa ada sesuatu yang salah.”
Sejak status darurat Covid-19 dicabut di seluruh wilayah Jepang bulan lalu, banyak kasus infeksi coronavirus dilaporkan terjadi di distrik lampu merah (kawasan hiburan malam, prostitusi) di Tokyo.
Dari 147 kasus terkonfirmasi di ibu kota tanggal 1-7 Juni, sebanyak 59 kasus atau 40% berkaitan dengan distrik hiburan malam.
Pada 6 Juni, sebanyak 12 penghibur di sebuah tempat hiburan malam yang sama di distrik Shinjuku dites positif Covid-19.*