Hidayatullah.com—Otoritas kesehatan Malawi di kota Mzuzu mengatakan 158 orang dirawat karena mengalami berbagai macam luka, menyusul aksi saling dorong yang terjadi ketika ribuan orang antre untuk melakukan wawancara kerja yang ditawarkan pemerintah.
Kementerian Kesehatan mengumumkan bahwa pihaknya membuka lowongan ratusan tenaga kesehatan untuk ditempatkan di daerah pedesaan sebagai asisten pemantau kesehatan. Para peminat diminta melakukan wawancara langsung di berbagai tempat yang sudah ditentukan di seluruh pelosok negeri.
Puluhan ribu orang rupanya menanggapi pengumuman itu dan memadati pusat-pusat interview kerja di ibukota Lilongwe dan di kota Blantyre di bagian selatan Malawi.
Hal serupa tampak di pusat wawancara di kota Mzuzu, di bagian utara Malawi, dan di sanalah terjadi kekacauan dalam antrean sehingga 158 orang terluka.
Aktivis-aktivis HAM mengunggah foto dan video kekacauan di kota Mzuzu hari Selasa (9/6/2020)itu, di mana puluhan ribu orang berkerumun tanpa menerapkan protokol pencegahan penularan Covid-19.
Seorang jubir Rumah Sakit Pusat Mzuzu mengkonfirmasi bahwa pihaknya merawat 158 orang yang terluka dalam kejadian itu, tetapi tidak ada laporan kematian, lansir BBC.*