Hidayatullah.com—Presiden Afghanistan Ashraf Ghani hari Jumat (31/7/2020) memerintahkan agar 500 anggota Taliban yang dikeluarkan dari penjara, sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang diharapkan akan mengarah pada perundingan damai.
Ghani mengatakan para militan itu akan dibebaskan pada masa perayaan Idul Adha, yang dimulai hari Jumat, dan menandakan gencatan senjata nasional selama tiga hari.
Dia mengatakan pembebasan tahanan itu menuntaskan janji pemerintah untuk melepas 5.000 anggota Taliban, sebagaimana yang tertuang dalam perjanjian yang ditandatangani pemerintah Afghanistan dan Taliban serta Amerika Serikat.
“Untuk menunjukkan tekad baik dan mempercepat terwujudnya perundingan damai, kami akan melepaskan 500 tahanan Taliban sebagai respon gencatan senjata tiga hari yang diumumkan kelompok itu,” kata Ghani dalam pidato menyambut Idul Adha seperti dilansir AFP.
Akan tetapi, 500 tahanan itu bukan yang termasuk dalam daftar asli 5.000 orang yang akan diminta Taliban untuk dibebaskan.
Pihak berwenang Kabul sudah melepaskan 4.600 orang dari daftar tersebut, tetapi berat hati untuk melepaskan 400 orang sisanya dengan alasan mereka terlalu berbahaya.
“Saya tidak memiliki hak untuk memutuskan pembebasan 400 tahanan Taliban itu yang dituduh melakukan kejahatan serius,” kata Ghani, seraya menambahkan bahwa para tokoh atau tetua suku-suku di Afganistan yang akan memutuskan nasib mereka.
Hari Kamis, Taliban mengklaim bahwa mereka telah melepaskan 1.000 orang yang ditahannya.
Baik pihak Ghani maupun Taliban pekan ini memberikan sinyal bahwa mereka siap untuk melakukan perundingan selepas perayaan Idul Adha, apabila pertukaran atau pembebasan para tahanan oleh kedua pihak sudah tuntas.*