Hidayatullah.com—Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali didesak untuk memperbolehkan Taiwan berpartisipasi dalam pertemuan-pertemuan penting internasional di tengah kekhawatiran pengecualiannya dapat mengancam upaya penanggulangan pandemi coronavirus.
Di tengah lonjakan kasus infeksi Covid-19 di banyak negara di dunia, WHO hari Senin besok akan melanjutkan pertemuan tahunannya yang sempat terhenti pada bulan Mei lalu, lapor AFP Kamis (5/11/2020).
Sementara World Health Assembly (WHA) dalam rapatnya besok akan banyak membahas koordinasi internasional penanggulangan Covid-19, satu “aktor” internasional tidak diundang untuk hadir.
Taiwan disisihkan dari WHO dan sejumlah organisasi internasional lain akibat tekanan dari China, yang menganggap pulau berpenduduk 23 juta jiwa itu sebagai bagian dari wilayahnya.
Namun, para pengkritik menilai tindakan tersebut tidak masuk akal, terlebih Taiwan berhasil melawan Covid-19 dengan hanya mengalami 600 infeksi dan kematian sejak awal pandemi coronavirus merebak di Wuhan, China daratan.
World Medical Association (WMA), sebuah konfederasi asosiasi medis nasional yang mewakili lebih dari 10 juta dokter di seluruh dunia, hari Kamis meminta agar sikap WHO itu diubah.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Pandemi Covid-19 membuktikan bahwa kerja sama untuk dan dengan semua sistem perawatan kesehatan di dunia ini diperlukan,” kata pimpinan WMA Frank Montgomery dalam sebuah surat terbuka yang ditujukan kepada bos WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus.
“Kami meyakini adalah sinis dan kontraproduktif terus mengecualikan perwakilan kesehatan Taiwan dalam pertemuan-pertemuan World Health Assembly,” kata Montgomery.*