Hidayatullah.com—Dr Anthony Fauci, pakar penyakit menular yang menjadi pusat perhatian media dan publik selama pandemi Covid-19 merebak di Amerika Serikat, memenangkan hadiah $1 juta dari Dan David Prize karena dianggap “mempertahankan sains” dan mendorong pengembangan vaksin yang sekarang dipakai untuk mengatasi wabah Covid-19 di seluruh dunia.
Dan David Foundation yang bermarkas di Israel hari Senin (15/2/2021) menyatakan kepala penasihat medis pemerintahan Presiden Joe Biden itu sebagai salah satu dari tiga pemenang hadiah tersebut. Menurut yayasan itu, Dr Fauci telah membuktikan dirinya sebagai ilmuwan terkemuka yang diakui dalam riset HIV dan mengobatan AIDS, serta kerja kerasnya dalam mendorong pengembangan vaksin Covid-19.
Dalam pernyataannya, yayasan swasta itu tidak menyebut mantan Presiden Trump. Sebagaimana diketahui, Trump meremehkan pendekatan sains dalam penanganan pandemi coronavirus yang digaungkan Dr Fauci.
Anthony Fauci, 80, sepanjang karirnya bertugas melayani pemerintahan 7 presiden Amerika Serikat. Dia menjabat direktur National Institute of Allergy and Infections Diseases sejak 1984.
Dan David Prize, yang diadakan pada tahun 2000, memberikan hadiah $1 juta dalam tiga kategori setiap tahunnya atas kontribusi di masa lalu, sekarang dan masa depan.
Fauci memenangkan hadiah tersebut atas pencapaiannya “di masa kini” dalam bidang kesehatan publik, kata yayasan tersebut seperti dilansir Associated Press.
Tahun ini, Professor Alison Bashford, Katharine Park dan Keith Wailoo, yang berkiprah di bidang sejarah dan pengobatan kesehatan, memenangkan hadiah untuk kategori “masa lalu”. Perintis terapi imun untuk pengobatan kanker, Prof Zelig Eshhar, DrCarl June dan Dr Steven Rosenberg memenangkan kategori “masa depan”.
Yayasan itu bermarkas di Universitas Tel Aviv, dimana sejumlah dana disediakan untuk berbagai program kemanusiaan dan ilmu sosial. Yayasan menyisihkan 10% dari uang hadiah untuk beasiswa.
Sejumlah nama terkenal pernah menerima hadiah Dan David Prize di antaranya mantan Wapres AS Al Gore, bekas PM Inggris Tony Blair, pemain selo Yo-yo Ma, novelis Margaret Atwood, pendiri Wikipedia Jimmy Wales, serta sineas Joel dan Ethan Coen.*