Hidayatullah.com—Philadelphia City Council mengeluarkan resolusi mengecam seorang profesor Harvard University karena menyebut korban perbudakan seksual yang dilakukan oleh serdadu Jepang pada masa perang sebagai prostitusi dalam sebuah tulisan akademik.
“Atas nama para penyintas, dan para wanita dan anak-anak perempuan, kita harus terus menekan upaya-upaya berbahaya yang berusaha mengkerdilkan bencana historis dan memastikannya tidak terulang kembali,” kata resolusi itu hari Kamis.
Resolusi itu diajukan oleh David Oh, seorang warga Amerika keturunan Korea anggota dewan kota Philadelphia dari Partai Republik, pada 25 Februari di tengah kontroversi atas tulisan J. Mark Ramseyer dari Harvard Law School, yang mengklaim para wanita Korea budak seks militer Jepang secara sukarela memasuki kontrak sebagai prostitusi.
Tulisan profesor hukum itu, “Contracting for Sex in the Pacific War,” sangat tidak akurat dan ofensif terhdap ribuan wanita dan anak perempuan yang dipaksa menjadi budak seksual oleh Japanese Imperial Army Sebelum dan selama Perang Dunia II,” kata dewan kota itu seperti dilansir kantor berita Korsel Yonhap Sabtu (6/3/2021).
Para sejarawan memperkirakan bahwa sampai. 200.000 perempuan, kebanyakan dari Korea, dipaksa bekerja di rumah-rumah bordil di garis depan untuk melayani nafsu seksual tentara Jepang sebelum dan selama PD II.*