Hidayatullah.com–Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan, Muslim harus mengikuti hukum konstitusi dan bukan syariah, jika mereka ingin tinggal di Jerman.
Perdebatan mengenai Muslim dan Islam di Jerman semakin marak sejak pemecatan Thilo Sarrazin, seorang anggota dewan bank sentral Jerman yang anti-Islam, akibat komentar-komentar rasis yang dikemukakannya.
Presiden Jerman Christian Wulff mendesak agar rakyat Jerman menerima bahwa “Islam juga bagian dari negara Jerman.”
Namun menurut Merkel, putri dari seorang pendeta Protestan yang dibesarkan di Jerman Timur dan memimpin sebuah partai Katolik itu, Wulff memberikan penekanan pada akar Kristen dan Yahudi Jerman.
“Sekarang jelas ada Muslim di Jerman, Tapi penting untuk diketahui bahwa nilai-nilai yang mewakili Islam harus sesuai dengan konstitusi kita,” ujar Merkel.
“Apa yang diberlaku di sini adalah konstitusi, bukan syariah,” tandasnya, sebagaimana dilansir Reuters (6/10).
Menurut wanita itu, Jerman memerlukan imam yang “dididik di Jerman dan memiliki akar sosial di sini.”
“Budaya kita berdasarkan pada nilai-nilai Kristen dan Yahudi sejak ratusan tahun lalu, (atau) mungkin ribuan tahun,” kata pemimpin pemerintahan nagari Bavaria itu.[di/rtr/hidayatullah.com]