Hidayatullah.com—Muslim di Inggris mulai berpuasa Ramadhan hari ini, sementara masjid-masjid di wilayah England hanya bisa menerima kehadiran jamaah dalam jumlah terbatas akibat pembatasan Covid-19.
Pada tahun 2020, Ramadhan dimulai sekitar sebulan setelah Inggris memberlakukan lockdown pertama, di mana masjid-masjid ditutup dan orang diminta tinggal di rumah.
Tidak seperti pada musim semi, selama lockdown musim dingin kegiatan beribadah bersama diperbehkan di England, tetapi dengan jumlah orang terbatas dan jarak sosial diterapkan.
East London Mosque and Muslim Centre, salah satu masjid terbesar di Eropa dan yang terbesar di Inggris yang mengakomodasi lebih dari 7.000 jamaah shalat Jumat sebelum pandemi, kembali menerima kehadiran jamaah untuk tarawih.
Syaikh Abdul Qayum, imam besar masjid tersebut, bersyukur jamaah diperbolehkan beribadah lagi di masjid.
“Namun, kita tidak boleh lupa bahwa kita masih dalam masa pandemi, dan oleh karena itu masjid mengambil langkah-langkah yang patut guna memastikan Ramadhan di tempat bini dilaksanakan dengan aman,” kata Syaikh Abdul Qayum seperti dilansir The Guardian Selasa (13/4/2021).
Masjid tersebut baru akan dibuka 15 menit sebelum shalat dimulai, dan semua jamaah diminta segera mengosongkan masjid 10 menit setelah shalat usai. Tarawih yang biasanya berlangsung selama dua jam juga akan dipersingkat.
Jamaah diminta membawa sajadah sendiri, beserta kantong untuk tempat sepatu atau sandal. Anak berusia di bawah 12 tahun tidak boleh mengikuti tarawih.
Fasilitas sanitasi disediakan di sejumlah tempat di area masjid, dengan sistem satu arah.
Tradisi buka bersama tahun ini ditiadakan, donasi makanan diarahkan ke bank makanan yang dikelola masjid.*