Mantan tentara itu secara terbuka meneriakkan bahwa Bush adalah pemimpin yang banyak berbohong ketika memerintahkan pasukan AS untuk menyerang Iraq
Hidayatullah.com—Seorang mantan tentara AS yang dikirim dalam invasi Iraq tahun 2003, Mike Prysner, ingin mantan Presiden George W. Bush meminta maaf kepada semua pihak, terutama rakyat negara Teluk, ketika presiden AS ke-43 itu berbicara di sebuah forum di auditorium di Long Beach kemarin.
Daily Sabah melaporkan, video aksi Prysner itu tersebar di media sosial dan juga dibagikan di halaman Twitter-nya. Mantan tentara itu secara terbuka meneriakkan bahwa Bush adalah pemimpin yang banyak berbohong ketika memerintahkan pasukan AS untuk menyerang Iraq, termasuk dirinya yang dikirim ke negara tersebut. .
“Mr Bush, kapan Anda akan meminta maaf atas jutaan rakyat Iraq yang tewas karena Anda berbohong?” katanya. “Anda berbohong tentang senjata pemusnah massal (WMD), Anda berbohong tentang hubungan Iraq dengan serangan 9/11,” kata Prysner mengaitkan serangan yang menghancurkan World Trade Center (WTC) di New York pada 11 September 2001.
Tidak berhenti di situ, Prysner juga berteriak: “Anda berbohong tentang Iraq yang mengklaim bahwa negara itu adalah ancaman.” Bus, yang terganggu oleh apa yang dikatakan Prysner, bertindak dengan meminta mantan tentara itu untuk duduk.
Tapi langkah itu terus membuat marah Prysner yang mengatakan Bush mengirimnya ke Iraq pada tahun 2003. “Teman-temanku sudah mati. Anda membunuh banyak orang. Kamu bohong, ”katanya sebelum ia ditarik keluar oleh staf di auditorium.
Saat dia ditarik keluar, Prysner masih berteriak: “Teman-temanku mati karena kamu berbohong. Anda perlu meminta maaf. Meminta maaf.”
Dia juga menegaskan bahwa jutaan warga Iraq yang tidak bersalah terbunuh karena kebohongan Bush.
“Hampir 20 tahun yang lalu, dia (Bush) mengirim saya ke Iraq, sekarang saya memiliki kesempatan untuk menghadapinya,” kata dia. “Saya mencoba membaca daftar nama, kebanyakan nama warga Iraq yang tewas, termasuk nama teman-teman saya yang aktivis anti-perang dan meninggal karena luka pasca perang,” katanya.
Sebelumnya di luar auditorium, beberapa aktivis berkumpul memegang spanduk menuntut penangkapan Bush dan menggambarkan pemimpin itu sebagai ‘penjahat perang’. Mereka juga menuntut agar pasukan AS segera dibawa keluar dari Asia Barat.
Pernyataan Lengkap Prysner
Sementara itu, situs web Liberation memposting pernyataan lengkap Prysner yang juga mendorong Koalisi ANSWER. Dalam pernyataan itu, Prysner mengatakan bahwa sekitar 20 tahun yang lalu, pada Juli 2002, dia duduk di belakang Bush ketika pemimpin itu berpidato di Divisi Gunung ke-10 di mana dia menjadi anggotanya.
“Kurang dari setahun kemudian, saya diinstruksikan oleh Bush untuk bertugas di Iraq, salah satu agresi AS.” Ketika ia memimpin AS ke perang di Iraq, ia tahu bahwa Iraq tidak memiliki senjata pemusnah massal tetapi Bush setuju, dia menjual kebohongan dan niat jahat untuk meyakinkan negara bahwa kita (AS) harus berperang,” katanya.
Dia mengacu pada laporan yang menjelaskan Iraq tidak menghasilkan WMD dan Bush tidak sedikit pun meminta maaf atau mengakui kesalahan yang telah dia buat selama ini. Jelas, sementara rakyat Iraq dan warga AS yang terkena dampak perang masih menderita dengan apa yang dilakukan Bush, sang pemimpin masih menikmati hidup seperti biasa.
“Ketika saya melihat Bush berbicara, saya tidak punya pilihan selain menemukan cara untuk mengatakan apa yang benar dengan apa yang dialami oleh mereka yang ‘binasa’ atas perintahnya,” katanya. “Saya menuntut dia mengakui kesalahannya dan meminta maaf atas semua kehidupan yang dia hancurkan, terutama rakyat Iraq. Mereka masih belum tahu arti damai sejak Maret 2003,” ujarnya.*